MANOKWARI – Aksi Massa Petisi Rakyat Papua PRP menolak DOB dan Otsus. Aksi digelar di Amban Manokwari sejak pukul 08.00 WIT.
Massa hendak ke Kantor DPRD Papua Barat menemui wakil rakyat namun tidak diberikan ruang jika mereka melakukan longmarch.
Kapolres Manokwari AKBP. Parisian Herman Gultom membantah pihaknya membungkam kebebasan berpendapat. Bantahan itu dilontarkan dihadapan massa aksi.
“Tempat tujuan aksi adalah di DPR, ayo mari kita sama-sama kami antar kami siapkan mobil. Tapi untuk Longmarch, tidak, karena ada pertimbangan lain,” kata Kapolres dihadapan massa.
“Jadi bapak, kalau memang mau ke sana (DPR) ayo saya tutupkan tangan ini mari kita ke sana,” ucapnya sontak diteriaki massa ingin jalan kaki.
Menurut Kapolres, tidak ada aspirasi yang dibungkam, semua diberikan ruang berbicara dalam aksi ini.
“Jadi tidak ada aspirasi yang dibungkam,” tegas Kapolres.
Selain itu Gultom juga mengatakan, pihaknya sejak pagi telah berkoordinasi dengan Anggota DPR Papua Barat, bahkan anggotanya diminta mendatangi rumah para wakil rakyat.
“Kemudian mereka (DPR) tidak mau untuk hadir disini (Amban),” tutur Kapolres.
Ronald Kondjol Wakil Ketua Dewan Adat Papua DAP, Wilayah Doberay mengatakan menolak keras DOB dan Otsus Papua.
“Dewan Adat Papua menolak dengan DOB dan Otsus, itu hanya kepentingan segelintir elit Papua yang menghendaki sehingga Papua di mekarkan jadi tambahan 4 Provinsi,” kata Kondjol saat berorasi.
Sejak perpanjangan Otsus, masih menjadi polemik hingga MRP Papua menggugat Negara, kini dimunculkan lagi Pemekaran DOB Papua.
Massa hingga hingga pukul 14.15 WIT, masih terus melakukan orasi di Amban. Orasi dilakukan dihadapan barikade Polisi. (SM)