Manokwari – BPJS Kesehatan selalu melakukan upaya untuk meningkatkan kepuasan peserta. Salah satunya dengan menekankan fokus utama layanan BPJS Kesehatan saat ini yaitu “Mudah, Cepat, dan Setara”.
Tiga fokus layanan tersebut diharapkan membantu peserta mengakses layanan kesehatan, mempermudah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan calon peserta dalam mendapatkan pelayanan administrasi. Selain itu, peserta diharapkan mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas di fasilitas kesehatan ketika berobat.
“Saya telah terdaftar sebagai JKN-KIS sejak tahun 2018 dan sudah banyak terbantu dengan adanya program JKN-KIS. Tak terhitung berapa biaya yang harus saya keluarkan apabila saya belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS dan harus berobat sebagai pasien umum,” ujar Tri Murti, salah satu peserta JKN-KIS, usai mendapatkan pelayanan administrasi di kantor BPJS Kesehatan Cabang Manokwari.
Murti mengatakan dirinya mengunjungi Kantor BPJS Kesehatan untuk mengaktifkan kembali kartunya yang telah nonaktif.
“Kemarin saya berobat di Puskesmas Prafi kemudian dikatakan bahwa kartu saya yang dari bantuan pemerintah sudah nonaktif. Oleh karena itu, saya datang di sini untuk mengaktifkan kembali kartu saya yang semula terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Pemerintah beralih menjadi peserta mandiri yang bayar iuran tiap bulan,” ungkapnya.
Murti mengaku sangat terkesan dengan pelayanan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Manokwari.
“Sangat mempermudah saya sebagai peserta. Saya pikir awalnya banyak persyaratan yang harus saya lampirkan seperti dulu, harus ada berkas fotokopi identitas saya lain-lain. Namun ternyata tidak seperti itu, saya hanya bermodalkan KTP asli saya dan buku tabungan saja, saya sudah bisa mendapatkan pelayanan administrasi,” tuturnya.
Selain itu, Murti mengaku mendapatkan kemudahan lainnya yaitu terkait tata cara pembayaran iuran yang telah dijelaskan oleh petugas frontliner yang melayaninya.
“Tadi petugas frontliner-nya menjelaskan bahwa kepesertaan saya telah berhasil dialihkan menjadi peserta mandiri dengan hak rawat sesuai dengan yang saya pilih yaitu kelas tiga. Kemudian untuk pembayaran iuran setiap bulannya akan menggunakan sistem autodebet yaitu iuran saya setiap bulan akan langsung dipotong secara otomatis lewat rekening yang saya lampirkan tadi, sehingga saya tidak perlu melakukan pembayaran iuran secara manual lagi. Saya juga tidak perlu takut kartu saya nonaktif dan terjadi penunggakan apabila lupa melakukan pembayaran iuran karena sudah terdebet secara otomatis tiap bulannya. Di sisi lain, saya juga mengirit ongkos yang saya keluarkan apabila harus ke kantor pos atau bank hanya untuk melakukan pembayaran iuran BPJS Kesehatan,” katanya.
Bukan hanya itu, menurut Murti, banyak penjelasan dari petugas frontliner yang sangat bermanfaat dan baru diketahuinya yakni terkait kanal pembayaran iuran.
“Selain sistem pembayaran iuran secara autodebet, iuran sebagai peserta JKN-KIS dapat saya bayar malalui M-Banking, Internet Banking, dan platform online lainnya yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Sistem pembayaran secara autodebet juga tidak harus ke kantor BPJS Kesehatan tetapi bisa juga didaftarkan melaui aplikasi Mobile JKN,” sebut nya.
Murti mengapresiasi BPJS Kesehatan atas kemudahan yang diberikan dari tahun ke tahun kepada peserta JKN-KIS.
“Saya mewakili satu dari jutaan peserta JKN-KIS mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan atas inovasi-inovasi luar biasa yang dibuat untuk mempermudah dan membuat peserta merasa nyaman. Harapan saya inovasi-inovasi seperti ini terus dikembangkan,” pungkas Murti. (SM7)