Bupati Bintuni : Industri Migas Topang Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Pemaparan Bupati Teluk Bintuni dalam rangka kunjungan kerja dan reses Komusi XII DPR RI di Kantor Gubernur Papua Barat, Senin (27/10/2025)

MANOKWARI – Di temui saat pertemuan dengan komisi XII DPR RI Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy menyampaikan cadangan gas yang dikelola BP Tangguh Bintuni sebanyak 23,8 triliun kaki kubik. Sedangkan cadangan yang telah dikontrak untuk trem satu dan dua ialah sebesar 13,3 triliun kaki kubik. Dengan sisa 10,4 triliun kaki kubik dimanfaatkan untuk trem tiga.

Sementara fasilitas utama trem satu dan dua mencapai kapasitas produksi dengan total 7,6 juta ton per tahun dan perluasan trem tiga yang diproyeksikan menjadi 11,4 juta ton per tahunnya.

Bacaan Lainnya

Menurut Manibuy, pengelolaan wilayah kerja Kasuri oleh Genting Oil Kasuri saat ini berfokus pada pembebasan tanah ulayat.

“Saat ini sedang dalam masa persiapan konstruksi. Sebagian pembebasan tanah ulayat sudah di laksanakan,”ungkapnya, Senin (27/10/2025).

Menurut Manibuy, pengelolaan minyak bumi saat ini di kelola Medco Energi Utama. Menurutnya, Medco Energi Utama dan Pertamina bekerjasama dalam hal operasi.

Sementara hasil produksi gas untuk LNG direncanakan akan dikelola oleh PT Layar Nusantara Gas yang sedang dalam masa konstruksi. Keduanya bergerak dalam kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di Teluk Bintuni. Yohanis Manibuy juga menyatakan perusahan tersebut terlibat dalam kegiatan produksi dan penyaluran minyak mentah sesuai Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 16 Tahun 2025.

Dalam peraturan yang tercantum terdapat empat proyek strategis nasional yang pertama yaitu Kawasan Industri Teluk Bintuni, pengembangan industri amonia, pemanfaatan karbon dan hasil karbon KEK di Teluk Bintuni. Kedua, proyek tangguh LNG trem tiga. Ketiga, menurut Manibuy, masih terus mengupayakan pengembangan lapangan Ubadari. Dan keempat, pengembangan AKM yang sedang dalam tahap pengembangan infrastruktur.

Baca Juga:  Ketua DPN Ingatkan Vox Poin Jangan Hanya Organisasi Papan Nama

Dengan banyaknya rencana investasi di Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy menilai hal itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), perkembangan infrastruktur. Dengan peningkatan kualitas pelayanan publik dapat mendorong terciptanya usaha baru dan memperluas jangkauan ekonomi yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Manibuy, pengangguran terbuka 3,16 persen, sementara tingkat kemiskinan 26,91 persen dan pembangunan manusia mencapai 69,49 poin. Tingkat pertumbuhan ekonomi di daerah itu cukup tinggi akibat industri pengelolaan migas 29,22 persen yang tidak berdampak langsung terhadap kondisi makro Kabupaten Teluk Bintuni.

“Kondisi makro kita adalah karena industri Migas. Dan itu berkontribusi langsung pada pajak daerah,” ungkapnya.

“Teluk Bintuni baru menyumbang 3 persen dengan 3,5 persen dari total pendapatan daerah, oleh sebab itu Teluk Bintuni belum mencapai PAD, tambah Yohanis Manibuy.

Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy mengusulkan agar ada perbaikan kelistrikan. Karena selama ini kabupaten tersebut mengandalkan PLTD untuk kelistrikan dengan total 38 unit.

Dan hanya ada dua kampung yang dialiri oleh akses power BP Tangguh. Manibuy juga menyarankan ada percepatan serah terima operasi dengan PLN di wilayah terdampak seperti Sumuri, Babo, Aroba dan lainnya. (SM)

Pos terkait