Bupati Hermus: Pemindahan Ibukota Kabupaten Manokwari tidak Boleh Menimbulkan Perpecahan di Antara Orang Arfak

Bupati Manokwari, Hermus Indou.

MANOKWARI –  Bupati Manokwari, Hermus Indou, meminta masyarakat Arfak untuk tetap Bersatu. Pemindahan ibukota Kabupaten Manokwari tidak boleh menimbulkan perpecahan di antara orang Arfak.

Hal itu ditegaskan Bupati Hermus setelah menerima aspirasi pemindahan ibukota Kabupaten Manokwari ke Distrik Masni di lapangan Sumber Boga, Distrik Masni, Selasa (22/6/2021).

“Arfak harus tetap bersatu dan persatuan itu harus bisa merangkul suku-suku lain di dataran Warpramasi. Masalah ibukota Kabupaten Manokwari tidak boleh menimbulkan perpecahan di antara seluruh orang Arfak yang ada,” tegas Hermus.

Hermus menyatakan, sejauh ini tiidak ada satu indikator pun yang membuktikan bahwa bila ibukota kabupaten dipindahkan ke salah satu distrik, maka suku dominan di distrik yang menjadi bupati. Yang pasti, kata dia, bupati adalah orang Arfak.

“Tidak ada satu indikator yang membuktikan bahwa kabupaten ini pindah ke, misalnya, Masni, lalu anak Meyah yang harus jadi bupati, tidak mesti begitu. Pasti anak Arfak entah dia dari suku mana. Karena itu hati-hati, akhir-akhir ini orang mengembangkan dikotomi yang luar biasa, bahwa Kabupaten Manokwari pindah ke Masni nanti hanya orang Meyah yang jadi pemimpin di sana, tidak. Demikian juga nanti bilang ibukota di Warmare hanya Hatam Moile yang jadi bupati, ini persepsi yang keliru yang perlu diluruskan,” tegasnya

Menurut Hermus, ibukota Kabupaten Manokwari nantinya dipindahkan ke distrik mana pun di dataran Warpramasi, masih tetap dalam tanah Arfak. Lokasi ibukota Kabupaten Manokwari akan ditentukan berdasarkan hasil kajian dan dia optimis tim akan melakukan kajian secara objektif. (SM7)

Baca Juga:  1 Jamaah Kloter 19 Batal Berangkat, Kloter 20 JCH Papua Barat Siap Bertolak ke Tanah Suci

Pos terkait