MANOKWARI – Hormatilah kami sebagai tuan rumah, Pernyataan tersebut dilontarkan Dominggus Mandacan, sebagai Kepala Suku Besar Arfak, turunan Lodewick Mandacan, dalam jumpa persnya usai melaksanakan acara tatap muka bersama dengan masyarakat adat suku Arfak se-Manokwari Raya, Minggu (1/9) pukul 21.30 WIT.
Dominggus Mandacan mengatakan, Manokwari merupakan kota peradaban orang Papua, yang ditandai dengan masuknya Injil Tuhan di pulau Mansinam.
Sebagai pemilik tanah ini dirinya mengajak seluruh suku yang mendiami tanah Papua Barat khususnya di Manokwari, untuk bersama menciptakan situasi yang aman dan kondusif.
Keberagaman dan kemajemukan yang terjalin sejak dulu, harus dijaga dan dipelihara serta dijunjung tinggi nilai toleransi dan saling menghargai di atas tanah Arfak.
“Kami sebagai masyarakat suku asli Arfak, akan melanjutkan apa yang telah dikerjakan oleh orang tua kami. Kami juga sebagai anak negeri yang punya Manokwari, mengajak semua suku untuk menjamin keamanan di Manokwari tetap kondusif. Kalau kami sudah terima semua, maka harus menghargai dan menghormati kami sebagai tuan rumah,” tegasnya.
Terlepas dari jabatannya Kepala Suku Besar Arfak, Dominggus Mandacan yang juga menjabat sebagai Gubernur Papua Barat, berjanji akan menginventarisir seluruh mahasiswa khususnya untuk Papua Barat di masing-masing kota study, guna memberi motivasi dalam mengeyam pendidikan hingga akhir.
Dirinya juga meminta pemerintah di masing-masing kota studi, dapat menjamin keamanan bagi mahasiswa Papua.
“Pemerintah juga harus menjamin mereka di kota studi masing-masing. Kalau kita panggil mereka pulang, berarti tidak selesaikan masalah, tetapi menambah masalah. Karena berkaitan dengan studi yang mereka geluti. Oleh sebab itu, sepanjang mereka rasa aman di kota studi, ya tetap mereka kuliah di sana,” tambahnya. (SM3)
