Enam Program Strategis Kabupaten Manokwari Disetujui, Presiden Direncanakan Pancang Tiang Pertama Jembatan Pepera

Enam Program
Bupati Manokwari, Hermus Indou.

MANOKWARI, – Kementerian PUPR telah menyetujui untuk membangun enam program pembangunan strategis di Kabupaten Manokwari. Enam program pembangunan strategis itu yakni pembangunan jalan layang dari Rendani ke Beringin; pembangunan Bandara Rendani; alih trase jalan dari depan Hotel Fujita yang connect dengan eksisting di Jalan Esau Sesa; pembangunan Pasar Sanggeng; ruang terbuka public Borarsi; dan pembangunan Jembatan Pepera 1969. Khusus untuk lapangan Borarsi akan dibangun dengan rumput sintetis.

Hal itu disampaikan Bupati Manokwari, Hermus Indou, usai membuka pertandingan futsal, lomba Yospan, gaplek, dan lomba kebersihan antar-RW se-Kelurahan Wosi, Kamis (04/08/2022).

Bacaan Lainnya

Hermus menuturkan, pada 1 Agustus lalu dirinya bersama dengan Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Manokwari telah bertemu Menteri PUPR dan para Dirjen di Kementerian PUPR. Dalam pertemuan itu, pihaknya menyampaikan enam program strategis percepatan pembangunan Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat.

Enam program strategis itu, menurut Hermus, yakni yang pertama pembangunan alih trase jembatan layang dari Rendani sampai Pantai Wosi atau Beringin dengan nilai Rp600 miliar. Program ini telah disetujui Kementerian PUPR untuk dibangun tahun depan.

Kedua adalah pembangunan Bandara Rendani. Selain runway, sedang diperjuangkan juga agar pada tahun depan terminal bandara dibangun dengan dilengkapi enam garbarata.

“Saya sudah bicara bahwa harus enam garbarata karena daerah ini akan bertumbuh 10-15 bahkan 100 tahun yang akan datang itu Kabupaten Manokwari akan bertumbuh dari kota kecil menjadi kota menengah dan juga kota besar,” tegas Hermus.

Ketiga, pembangunan ahli trase dari depan Fujita yang connect dengan eksisting Jalan Esau Sesa di Gunung Ruben. Alih trase Jalan Esau Sesa dilakukan karena Bandara Rendani akan terus dilakukan pengembangan hingga ke perikanan, sehingga sistem jalan yang sekarang akan terkena dampak pengembangan bandara.

Baca Juga:  Semua Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Manokwari akan Menjalani Swab Test

“Dan itu juga sudah disetujui oleh Kementerian PUPR untuk dibangun,” sebutnya.

Keempat adalah Pasar Sanggeng dengan alokasi senilai Rp170 miliar lebih. Pasar Sanggeng akan dibangun empat lantai.

“Kita berharap bahwa tahun depan Pasar Sanggeng sudah bisa dibangun oleh Kementerian PUPR,” ujarnya.

Kelima adalah ruang terbuka publik Borarsi. Wajah lapangan Borarsi akan diubah menjadi arena publik atau ruang terbuka publik yang kompetitif untuk mewadahi dan menjawab kebutuhan masyarakat Kabupaten Manokwari.

“Kita butuh lapangan ini diperbaiki untuk menjawab kebutuhan masyarakat di Kota Manokwari dan kita berharap lapangan Borarsi juga akan dibangun tahun depan dengan rumput sintetis. Nanti kita ganti dengan rumput sintetis dan kita berharap ini bisa diresmikan di tahun 2004. Sebelum periodisasi saya selesai, saya berjuang Borarsi harus bisa diresmikan,” tegas Hermus.

Terakhir adalah pembangunan Jembatan Pepera 1969 yang menghubungkan Sanggeng dengan Anggrem. Bappenas dan kementerian terkait juga sudah menyetujui pembangunan jembatan yang akan menjadi ikon di Manokwari itu.

“Kita berharap nanti pencanangan pertamanya Pak Jokowi akan datang ke Manokwari untuk meletakkannya,” tukas Hermus. (SM7)

Pos terkait