FKUB Papua Barat Kecam Pengrusakan Rumah Ibadah di Berbagai Wilayah di Indonesia, Bentuk Intoleransi Beragama

MANOKWARI – Berbagai pihak menyesalkan dan mengecam insiden pembubaran kegiatan dan perusakan rumah ibadan Kristen yang disertai kekerasan terhadap anak-anak di beberapa wilayah di Indonesia. Pemerintah diminta menuntaskan akar persoalan intolerasi beragama ini dan memproses hukum para pelaku.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua Barat, Pendeta Sadrak Simbiak, mengatakan tindakan intoleransi di beberapa daerah di Indonesia sangat menyesakkan dan memprihatinkan.

Bacaan Lainnya

“Kami mengecam keras tindakan-tindakan intoleransi yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia karena menjadi sesuatu yang meracuni dan merusak kebersamaan dan persatuan Indonesia. Perbedaan itu harus dikelola dengan baik jika tidak akan memicu terkoyaknya persatuan,” tegas Sadrak Simbiak, Sabtu (2/8/2025) sore.

“Sikap intoleransi yang dilakukan itu merupakan tindakan memicu kehancuran bangsa. Tindakan seperti itu harus ditindak tegas. Kami berharap negara hadir dan memberikan ketegasan hukum kepada pelaku intoleransi tetapi juga menjamin kebebasan hak-hak dasar, baik beribadah memeluk keyakinan dan yang lain kepada masyarakat. Semua masyarakat memiliki hak yang sama,” sambungnya.

Ia meminta ketegasan pemerintah menindak pelaku agar tidak menjadi pemicu kejadian yang lain karena ancaman dari intoleran yaitu disentegrasi bangsa.

“Ini jangan dianggap biasa dan sepele atau dipandang sebagai kesalahpahaman biasa, ini bisa jadi bibit kehancuran bangsa,” katanya mengingatkan.

FKUB Papua Barat, sebut Sadrak telah berkomunikasi dengan semua pihak untuk membawa persoalan ini ke Silaturahmi Nasional atau Silatnas pada 5-7 Agustus di Jakarta.

“Kami akan membawa persoalan ini pada Silatnas yang akan dibuka Presiden Prabowo di Jakarta. Pemerintah harus mendengar dari semua komponen masyarakat tanpa harus dilabeli mayoritas dan minoritas,” katanya.

Baca Juga:  Stand Pameran Pesparawi Papua Barat Dikunjungi Wisatawan Lokal Sampai Mancanegara

“Kita juga akan menyuarakan pendirian rumah ibadah yang dipersulit jika berada di daerah yang berbeda. Harusnya perbedaan itu dirayakan dengan sukacita dan kasih agar persatuan dan kesatuan dapat dinyatakan dalam bangsa dan negara sebab jika tidak maka akan melahirkan sikap-sikap intoleran yang lebih tepatnya saya anggap sebagai bibit dari disintegrasi bangsa ini,” tegasnya.

Hal yang sama disampaikan Sekretaris FKUB, Ida Bagus Putu Candi yang merupakan tokoh agama Hindu Papua Barat dan pengurus FKUB Papua Barat Romo Hendri Ketua Permabudhi Papua Barat.

“Persoalan ini akan disampaikan saat Silatnas agar menjadi perhatian pemerintah pusat. Semua tindakan intoleransi kami kecam dengan keras karena menjadi bibit kehancuran bangsa dan negara,” tandas Ida Bagus Putu Candi. (SM)

Pos terkait