GPI Jalan Suci Jemaat Rehobot SP 1, Dibangun 14 Tahun dan Habiskan Biaya Rp3,625 Miliar

GPI Jalan Suci

MANOKWARI, – Setelah dibangun selama kurang lebih 14 tahun, Gereja Pekabaran Injil (GPI) Jalan Suci Jemaat Rehobot SP 1, Distrik Prafi, akhirnya diresmikan oleh Bupati Manokwari, Sabtu (25/11/2023). Pembangunan gedung gereja tersebut menelan biaya Rp3,625 miliar.

Pada pengresmian itu, Bupati Manokwari, Hermus Indou, berterima kasih dan mengapresiasi GPI Jalan Suci Jemaat Rehobot yang telah berpartisipasi membangun Kabupaten Manokwari.

Bacaan Lainnya

Menurut Hermus, Jemaat GPI telah berkontribusi dalam dua hal untuk membangun Manokwari. Pertama, pembangunan fisik gedung gereja merupakan bagian dari menata wajah Manokwari. Kedua, gereja bertanggung jawab membina manusia (jemaat).

“Jadi pemerintah mengalami kemudahan untuk menyelenggarakan seluruh program pembangunan karena mendapatkan dukungan dari rakyat yang notabene adalah umat yang sudah dihina mentalitasnya, dibina imannya di gereja. Tanpa gereja, saya percaya kita tidak bisa diproduksi menjadi manusia yang baik, yang memberikan nilai-nilai positif yang menjadikan kita berharga di mata Tuhan dan di mata orang lain,” katanya.

Karena itu, sekali lagi Hermus berterima kasih kepada GPI Jalan Suci yang secara berkelanjutan terus melaksanakan pembangunan di wilayah Papua khususnya di Kabupaten Manokwari.

“Apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita hari ini, yang paling penting gereja ini diharapkan dimanfaatkan dan penuh setiap waktu untuk dipakai beribadah. Gereja ini menjadi representasi kerajaan surga di bumi untuk mengkoneksikan kita dengan Tuhan dan membawa berkat dari Tuhan kepada kita. Karena itu, mari sekali di gereja tetap kita ada di gereja untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan,” tukas Hermus.

Ketua panitia pengresmian GPI Jalan Suci Jemaat Rehobit SP 1, Yosua Sesa, mengatakan, gedung gereja tersebut mulai dibangun saat Dominggus Mandacan menjabat sebagai Bupati Manokwari. Dan setelah sekitar 14 tahun baru dapat diresmikan.

“GPI Jalan Suci Jemaat Rehobot dibangun di atas lahan 10.000 meter persegi atau 1 hektar dengan luas bangunan 500 meter persegi,” ungkapnya.

Sedangkan biaya pembangunan gereja tersebut, menurutnya, mencapai Rp3,625 miliar, yang berasal dari bantuan pemerintah Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Manokwari, donatur, serta swadaya jemaat. (SM7)

Pos terkait