Manokwari – Kemampuan fiskal kabupaten Manokwari sangat terbatas dalam membiayai berbagai program dan kegiatan pembangunan. Untuk itu, dibutuhkan dukungan pembiayaan dari pemerintah pusat melalui APBN.
Untuk itulah dilaksanakan sosialisasi tata cara penyusunan usulan program dan kegiatan yang bersumber dari APBN.
Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengatakan sosialisasi berkaitan dengan program yang pendanaannya bersumber dari APBN seperti Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Bagi Hasil (DBH).
“Ada yang juga yang bersumber dari APBN yang tidak menjadi kewenangan pemerintah daerah tapi didanai langsung kementerian/lembaga. Ada juga yang sifatnya hibah yang kemudian. Kita berharap itu semua bisa dioperasionalkan dengan baik,” ujar Hermus.
Menurutnya, sistem yang digunakan untuk menginput program juga berpengaruh. Biasanya program yang diinput dalam sistem itu harus memenuhi syarat.
“Untuk memastikan program sesuai dengan yang diharapkan, kita pun berharap kegiatan ini bisa meningkatkan kapasitas dan pemahaman, sehingga semua tahapan bisa diinput dalam sistem dengan baik. Kita juga berharap dalam tahap implementasi juga bisa dilaksanakan dengan baik. Saya berharap kegiatan ini dimanfaatkan dengan baik,” ujarnya.
Hermus menambahkan bahwa Pemkab Manokwari juga akan membentuk kelompok kerja (Pokja) dan klinik perencanaan yang akan diatur dengan peraturan bupati.
Melalui Pokja yang akan diketuai oleh Bappeda, diharapkan semua program bisa terselesaikan degan baik untuk dikonsolidasikan dengan pemerintah pusat.
“Kita juga memperjuangkan program yang dibiayai dari APBN agar kabupaten Manokwari juga bisa mendapat jatah APBN untuk dilaksanakan tahun depan. Kalau tahun ini sudah ada sejumlah program yang dibiayai dari APBN, seperti bandara, pasar Sanggeng, RTP Borarsi, serta jembatan dan jalan alih trase dari dan ke bandara. Tahun depan harus ada lagi. Target setiap tahun ada program yang dibiayai dari APBN. Jangan lima tahun selesai tidak ada apa-apa yang kita tinggalkan karena kalau mau mengandalkan APBD kita yang kecil ini akan sulit,” pungkas Hermus. (SM7)