MANOKWARI – Pesta demokrasi pemilihan kepala daerah telah berakhir. Sebagai peserta dalam kontestasi 5 tahunan itu, Hermus Indou mengajak warga Manokwari khususnya umat Kristen untuk tidak berlarut-larut dalam nuansa politik, namun yang terpenting saat ini adalah mendamikan hati menyambut kelahiran Putera Natal yakni Yesus Kristus melalui perayaan natal.
Sebab kata Hermus, pertarungan dalam pilkada kemarin harus dipahami sebagai suatu proses pembelajaran dalam beradu ide dan gagasan, bukan sebagai hal yang mutlak dimainkan untuk merusak tatanan hidup berbangsa dan bernegara.
“Sebagaimana diketahui bersama kita sedang memasuki minggu adventus dalam perayaan natal 25 Desember. Berkaitan dengan itu, kita sudah melewati pemilukada Bupati dan Wakil Bupati pada tanggal 9 Desember dan publik sudah bisa menilai mana yang kalah dan mana yang menang. Maka itu, sangat tidak etis kalau yang kalah melemparkan kekalahan itu menjadi seolah-olah itu kesalahan yang diciptakan oleh orang lain. Namun yang menang juga harus diberikan pengakuan,” tandas Hermus.
Ditambahkannya, keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada setiap momentum kehidupan adalah atas ijin Tuhan. Oleh karenanya, hasil akhir yang di peroleh dalam pesta demokrasi kemarin, disikapi secara arif dan bijaksana dengan penuh keyakinan iman kepada Tuhan. Bukan harus mengikuti keinginan sebagai manusia.
“Kalau hari ini ada kandidat yang menang, kita harus mengakui kalau teknik, strategi dan kerja tim yang hebat. Yang terpenting lagi, harus bersandar kepada Tuhan. Kalau hari ini kita belum terpilih maka kita harus sadar bahwa Tuhan belum berkehendak, dan jangan juga kita paksakan kehendak kita kepada Tuhan,” tambahnya
Dirinya lalu mengimbau seluruh elemen masyarakat di Manokwari dapat mewujudkan situasi yang aman dan damai, dalam menyambut natal Kristus yang tidak lama lagi akan dirayakan oleh umat Kristiani. (SM3)