MANOKWARI – Pasangan Hermus Indou dan Edi Budoyo tiba di Manokwari menggunakan maskapai Batik Air, Sabtu (20/2/2021) sekira pukul 08.49 WIT. Kedatangan keduanya usai mengikuti sidang putusan sengketa hasil pemilihan kepala daerah 2020 lalu.
Kedatangan kedua pasangan ini disambut ratusan simpatisan dan pendukung serta ketua partai di Manokwari. Masyarakat yang berada di areal bandar udara Rendani Manokwari juga terlihat berbondong-bondong menyambut kedatangan kedua pemimpin Manokwari yang baru terpilih itu.
Setelah tiba di Bandar Udara Rendani Manokwari, Hermus Indou-Edi Budoyo menumpangi mobil Robicon warna putih. Selanjutnya bersama simpatisan, pendukung dan petinggi partai, menuju kediaman Hermus Indou yang beralamat di Wosi Dalam Lembah Hijau.
Kepada awak media, Hermus Indou kembali mengingatkan bahwa kemenangan yang di raih oleh dirinya bersama Edi Budoyo merupakan kemenangan mutlak dan harus dihormati serta di junjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Lebih dari itu, kemenangan ini adalah milik rakyat Manokwari yang akan dipersembahkan kembali melalui program kerja dan pelayanan kepada masyarakat.
“Semua tahapan semua sudah selesai. Tentu dengan kemenangan HEBO ini sesuai hasil keputusan MK. Ini anugerah Tuhan bagi kami, untuk itu kita akan kembalikan untuk seluruh masyarakat Manokwari sebagai pemilik kedaulatan,” tandas Hermus.
Sebagai sosok pimpinan, Hermus menghimbau masyarakat agar lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi isu-isu negatif yang berkembang. Sebab kemenangan dirinya bersama Edi Budoyo adalah bagian dari proses demokrasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga diskriminasi dan perbedaan yang sebelumnya terjadi pada saat pilkada 2020 lalu, tidak akan berkepanjangan. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bersama untuk kembali merajut tali persaudaraan dan kehidupan yang harmonis menuju Manokwari yang lebih baik.
“Dengan demikian, sudah tidak ada lagi pasangan nomor 1 atau nomor 2, yang ada hanyalah Bupati dan Wakil Bupati Manokwari. Maka itu kami akan ada untuk masyarakat tanpa diskriminasi suku, ras, agama dan budaya,” tutupnya. (SM3)