MANOKWARI – Aksi demo yang terus dilakukan beberapa waktu belakangan ini, rupanya membuat Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol. Herry Rudolf Nahak, geram.
Pasalnya, setiap melakukan aksi para pendemo terus meneriaki “Papua Merdeka”. Karena hal ini dinilainya sangat bertentangan dengan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Soal menyampaikan aspirasi kepada pejabat daerah, menurutnya tidak logis disampaikan di jalanan, dengan melakukan tindakan yang melawan hukum.
Kapolda memastikan kalau pihaknya telah mengantongi aktor intelektual di balik aksi demo yang terus dilakukan ini.
Tidak hanya itu, pihaknya pun telah mengetahui seluruh informasi kepada kelompok yang hendak melakukan demo di Manokwari.
Dirinya memastikan akan menangkap aktor yang mengatur tindakan anarkis saat demo berlangsung.
“Kita tidak ijinkan sebetulnya, karena tidak ada koordinatornya. Jangan sampai bertentangan dengan ideologi negara, dan kalau dia mau demo terus bilang merdeka, sudah pasti tidak di ijinkan. Semua sudah kami tahu, bahkan semua perintah dari Jayapura ke sini. Aktor juga sudah kami kantongi, dan kalau dia atur untuk anarkis, pasti saya tangkap,” tegas Brigjen Pol. Herry Rudolf Nahak, Jumat (6/9).
Terkait ancaman para pendemo yang menyatakan akan terus melakukan aksi demo, Kapolda mengatakan pihaknya akan terus melaksanakan pengamanan ketat, terhadap kelompok-kelompok yang mencoba mengganggu keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat. Namun lagi-lagi, dirinya mengingatkan agar tidak ada tindakan anarkis saat melakukan demo.
” Ya, nanti kita kawal, itu pasti. Yang anarkis pasti kita tangkap,” tutupnya singkat. (SM3)