MANOKWARI – Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo menegaskan program kependudukan dan keluarga berencana tidak membatasi jumlah anak. Hal ini disampaikan dalam kunjungan ke Kampung Udopi, Distrik Manokwari Barat yang merupakan kampung KB di Manokwari, Kamis (21/11).
Dia mengatakan program KB bertujuan untuk meningkatkan kualitas anak dan keluarga sehingga pasangan suami istri dapat merencanakan keluarga dengan baik untuk mendukung terciptanya generasi unggul Indonesia termasuk generasi emas di Papua Barat.
Hasto menuturkan program BKKBN di di Tanah Papua, janganlah dipersepsikan dengan kontrasepsi dan pembatasan jumlah anak. Bahkan, jikalau memang masyarakat papua alergi dengan istilah KB karena berkonotasi negatif maka ia siap mengubahnya dengan nama lain seperti Keluarga Sehat atau Keluarga Sejahtera.
“Konsep pembangunan keluarga dan KB (Keluarga Berencana) adalah yang ingin kita capai. Karena itu kami tegaskan, KB di sini jangan dipersepsikan dengan kontrasepsi dan membatasi anak. Kami sangat mengerti papua masih sangat luas dan jumlah penduduknya sedikit,” kata Hasto.
“Jadi bukan jumlahnya dibatasi hanya dua. Tetapi bagaimana jarak kelahiran itu diatur. Walaupun anaknya enam tapi jaraknya diatur tiga tahun itu akan lebih baik. Yang lebih terencana itu lebih baik kualitasnya,” terang mantan Bupati Kulonprogo tersebut. (SM)