MANOKWARI – Pernyataan tersebut di ungkap Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu, M.Th, dalam sambutannya pada perayaan HUT Pekabaran Injil ke 165, Rabu (5/2/2020).
Perayaan HUT PI ke 165, menjadi cermin bagi masyarakat di tanah Papua untuk mewujudkan kedamaian di atas tanah Papua dengan tidak mengangkat permasalahan agama dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, melainkan harus mengedepankan kehidupan toleransi umat beragama.
“5 Februari adalah hari damai bagi Papua. Kalau bicara soal damai, itu tidak mengenal Kristen atau Non Kristen, karena kita semua mencintai damai. Itu sebabnya saya pesankan bagi kita semua haruslah hidup berdamai dengan sesama, dan antar pemeluk agama,” ungkap Pdt. Andarikus.
Kedamaian tentu bukan menjadi sebuah slogan semata, melainkan harus tetap di wujud nyatakan serta membantu terciptanya damai dalam kehidupan sehari-hari, agar kehidupan masyarakat sepadan dengan ajaran injil Tuhan, yang di sebarluaskan di atas tanah Papua oleh missionaris Ottow dan Geisler sejak 165 tahun lalu.
“Jangan kedamaian itu jadi simbol saja, tetapi hadirkan sungguh-sungguh supaya dapat menghindari diri kita dari berbagai sikap kita yang tidak sejalan dengan injil itu sendiri,” tandasnya.
Pernyataan damai tersebut kata Mofu, telah di tuangkan dalam MoU dengan beberapa gereja, sebagai sikap saling mendukung dan membangun dalam kerangka penguatan bagi umat di atas tanah Papua.
“Hari ini kita sudah tandatangan MoU dengan beberapa gereja, sebagai sikap kita dalam membangun kerangka penguatan umat,” tutupnya. (SM3)