OJK Gandeng Media Perangi Kejahatan Keuangan Ilegal  

MANOKWARI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua Barat dan Papua Barat Daya menggelar kegiatan jurnalis update dengan mengusung tema “OJK dan Media Bersinergi Bangun Literasi Keuangan yang Inklusif”.

Kepala OJK Papua Barat dan Papua Barat Daya, Budi Rahman, menyampaikan media memiliki peran strategis dalam mendukung pelaksanaan tugas OJK, khususnya dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan serta memastikan keterbukaan informasi publik.

Menurutnya, sinergi yang kuat antara OJK dan media merupakan elemen penting untuk memperkuat komunikasi publik dan menjaga kualitas informasi yang diterima masyarakat.

 

Dalam sambutannya, Budi Rahman menyampaikan sektor jasa keuangan diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung implementasi Asta Cita untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Untuk itu, diperlukan ruang komunikasi dan kolaborasi yang lebih intensif antara OJK dan insan media, sehingga berbagai masukan konstruktif dapat menghasilkan program dan kebijakan yang lebih inovatif, adaptif, dan relevan bagi penguatan perekonomian daerah.

Pada kesempatan tersebut, Kepala OJK memaparkan perkembangan sektor jasa keuangan serta kontribusi OJK dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah di Papua Barat dan Papua Barat Daya yakni

– Aset perbankan di Papua Barat tumbuh 3,67% (yoy) dan kredit tumbuh 16,56% (yoy).

– DPK perbankan di Papua Barat Daya tumbuh -0,41% (yoy), namun secara month to month tercatat mulai tumbuh 0,21%.

– Kredit UMKM di Papua Barat mencapai Rp3,00 triliun (23.031 rekening) dan di Papua Barat Daya mencapai Rp2,49 triliun (23.699 rekening).

Budi Rahman juga memaparkan Literasi dan Inklusi Keuangan, yakni OJK telah menyelenggarakan 14 kegiatan edukasi yang menjangkau lebih dari 1.100 peserta serta OJK berkomitmen memperkuat literasi dan inklusi keuangan melalui optimalisasi peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

Baca Juga:  Berbekal JKN, Maria Tenang Pengobatan Suaminya Berjalan Lancar

“Sementara dalam Pemberantasan Kegiatan Keuangan Ilegal OJK menerima 4 laporan investasi ilegal, 54 laporan masyarakat yang dirugikan oleh pinjaman online ilegal, dan 544 laporan pada IASC (Indonesia Anti Scam Center),” ungkapnya.

Kepala OJK mengimbau masyarakat untuk selalu cek legalitas entitas yang menyampaikan penawaran dan tidak tergiur dengan tawaran pekerjaan paruh waktu atau investasi yang tidak logis.

OJK terus mengajak masyarakat untuk mengikuti perkembangan sektor jasa keuangan dan memperoleh edukasi keuangan melalui Instagram @ojkindonesia dan @Kontak157.

Akhir sambutan dan materinya Budi Rahman berharap partisipasi insan media merupakan elemen yang sangat penting, terutama dalam penyebaran informasi yang akurat terkait aktivitas sektor jasa keuangan serta upaya pencegahan kejahatan keuangan.

“Kolaborasi OJK dan media diharapkan mampu meningkatkan kualitas pengambilan keputusan keuangan masyarakat serta memperluas penggunaan produk dan layanan jasa keuangan formal,” tutupnya. (SM)

Pos terkait