Penembakan Mobil Rush Putih Tidak ada Kaitan Dengan Politik, Ini Penjelasan Kabid Humas

Kabid Humas Polda Papua Barat, AKBP Adam Erwindi.

MANOKWARI – Insiden penembakan yang terjadi di Jl Esau Sesa belum lama ini tidak ada hubungannya dengan proses pemilihan kepala daerah yang akan diselenggarakan pada 9 Desember 2020. Hal itu ditegaskan Kabid Humas Polda Papua Barat, AKBP Adam Erwindi, dalam jumpa pers, Kamis (3/12/2020).

AKBP Adam menerangkan insiden penembakan itu bukanlah ditujukan kepada korban berinisial SPA (40) yang juga Kasubag Hukum KPU Teluk Bintuni, melainkan kepada seorang bandar narkoba yang tengah melarikan diri menggunakan mobil Toyota Rush warna putih.

Bacaan Lainnya

“Saat itu juga ada 1 tim lain dari Direktorat Narkoba mendapat informasi tersangka S melarikan diri menggunakan Rush putih sehingga tim melakukan pencarian ke arah kota. Saat pencarian, ditemukanlah mobil Rush putih sama persis dengan mobil yang digunakan tersangka,” beber mantan Kapolres Manokwari itu, Kamis (3/12/2020).

Sebelum melepaskan tembakan, tim sempat memberhentikan mobil tersebut, namun korban SPA terus memacu kendaraannya. Tanpa memastikan target, tim langsung melepaskan 1 kali tembakan peringatan, namun yang bersangkutan juga tidak berhenti dan akhirnya tim kemudian melepaskan tembakan ke arah korban.

“Kemudian di coba stop oleh anggota namun tidak berhenti. Tapi versi korban dia khawatir kalau itu adalah kelompok begal karena anggota gunakan pakaian preman. Karena tidak stop, anggota melepas tembakan peringatan ke atas juga tidak berhenti dan dilakukan tembakan melumpuhkan. Tembakan kedua dari samping pintu kanan mobil tembus ke jendela depan dan tambah melaju, dilepas lagi tembakan ketiga dari arah belakang tembus ke arah jendela depan,” terangnya.

Baca Juga:  Beraksi di Sejumlah Lokasi, Komplotan Begal Sorong di Ringkus
Mobil Korban Salah Tembak (Kanan) mobil bandar narkoba (Kiri)

Atas insiden tersebut, Kapolda Papua Barat memerintahkan untuk melakukan pendalaman dan investigasi, dengan memeriksa saksi, dan rekaman CCTV yang berada di lokasi kejadian. Dari hasil investigasi, diketahui ada kesalahan prosedur yang dilakukan oleh personil. Mengetahui hal tersebut, Kapolda langsung memerintahkan untuk ditangani oleh Direktorat Kriminal Umum Polda Papua Barat.

“Sudah di tangani oleh Direktorat Kriminal Umum, dan sudah memeriksa sebanyak 5 saksi termasuk saksi korban. Kemudian, perintah pimpinan juga untuk tindak tegas ke arah intern menggunakan bidang Propram da sudah dilakukan juga pemeriksaan 10 orang, baik itu pelapor saudara SPA umur 40 tahun warga Bintuni, kemudian terlapor 2 orang personil tersebut atas nama R dan D,” ujar Kabid Humas Polda Papua Barat.

Dirinya memastikan insiden penembakan itu tidak memiliki hubungan dengan situasi politik belakangan ini. Kini kasus tersebut sudah di tangan Dit Propam Polda Papua Barat.

“Ini wujud konsekuensi kita terhadap keterbukaan informasi terhadap publik. Sehingga penembakan ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan politik atau pilkada, melainkan itu murni kelalaian anggota yang sekarang sudah di proses oleh Propam Polda Papua Barat,” tutupnya. (SM3)

Pos terkait