Pererat Kolaborasi dan Sinergitas, Raja Ampat Akan Jadi Pilot Project Program KOMPAK

Asisten 2 Bidang Ekonomi Pembangunan, Wahab Sangaji saat menerima kunjungan Kepala Bidang Konservasi SDA 1 Wilayah Sorong, Hastoto Alifianto, didampingi Kepala SKW 1 Waisai, Partolongan Manalu dari BBKSDA Provinsi Papua Barat, dan Tanah Papua Program Manager, Fauna & Flora Indonesia Programme (FFI-IP), Andhy P. Sayogo

Waisai, Raja Ampat – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Papua Barat melakukan salah satu agenda rutinnya, yakni berkoordinasi dan silaturahmi dengan Pemda Kabupaten Raja Ampat, guna mempererat hubungan kerjasama yang telah terbangun baik sebagai mitra kerja dalam Pentahelix model Kabupaten Raja Ampat, Kamis (20/07/2023)

Kepala Bidang Konservasi SDA 1 Wilayah Sorong, Hastoto Alifianto, didampingi Kepala SKW 1 Waisai, Partolongan Manalu dari BBKSDA Provinsi Papua Barat, dan Tanah Papua Program Manager, Fauna & Flora Indonesia Programme (FFI-IP), Andhy P. Sayogo diterima dengan hangat oleh Asisten 2 Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Kabupaten Raja Ampat, Wahab Sangaji diruang kerjanya.

Bacaan Lainnya

Dalam diskusi ringan dan tegur sapa akrab, Wahab sangaji menyambut baik rencana implementasi program KOMPAK, yang merupakan singkatan dari Kolaborasi Pemberdayaan Masyarakat Kampung Penyangga Kawasan Konservasi. Program ini pun sejatinya adalah gagasan Kepala BBKSDA Provinsi Papua Barat, Johny Santoso, S.Hut., M.Agr, yang diharapkan tetap menjaga Hutan lestari, dan masyarakat menjadi sejahtera serta pembangunan daerah berkelanjutan yang mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem. Wahab pun menjelaskan, bahwa terobosan-terobosan dan ide-ide yang implementatif memang dibutuhkan untuk bersama membangun Kabupaten Raja Ampat, sebagaimana konsep pentahelix model yang telah diterapkan, dimana jumlah kampung penyangga pada 9 kawasan konservasi di Kabupaten Raja Ampat adalah sekitar 81 kampung penyangga kawasan konservasi, sehingga kebijakan-kebijakan yang digunakan haruslah Solutif, Adaptif dan Kolaboratif.

“Terlebih Leading sector Raja Ampat, yakni pariwisata dan perikanan tentunya menjadi perhatian untuk kepentingan yang sama dalam pemberdayaan masyarakat kampung. Kedepan, komunikasi seperti ini harus terus dilakukan bersama seluruh stakeholder di Kabupaten Raja Ampat,” ujar Wahab Sangaji. (SM14)

Pos terkait