Manokwari – Universitas Papua (Unipa) Manokwari menargetkan 11 jurnal terindeks Sinta 1. Selain itu, ditargetkan dua tahun ke depan ada jurnal yang terindeks Scopus.
Wakil Rektor I Unipa, Prof. Sepus Fatem, mengatakan bahwa salah satu effort Unipa untuk merebut akreditasi jurnal maupun akreditasi perguruan tinggi adalah jumlah jurnal yang terakreditasi Sinta maupun Scopus.
“Hari ini di Unipa baru 21 jurnal, dan dari jumlah itu baru 11 yang terindeks Sinta. Oleh karena itu, harus ada gebrakan untuk mendorong jurnal-jurnal yang ada di Unipa terindeks Sinta 1 dan Scopus,” kata Prof. Fatem di sela-sela pelatihan penulisan naskah jurnal dan pengelolaan jurnal menuju Sinta 1, Kamis (1/2/2024).
Yang kedua, menurut Prof. Fatem, adalah kualitas penelitian. Dalam rencana induk Unipa 2017-2035, Unipa sebagai perguruan tinggi riset. Untuk itu, upaya setiap tahun perlu dilakukan supaya Unipa bisa merebut status sebagai universitas riset. Sebab salah satu indikator universitas riset adalah 60 persen kegiatan berbasis riset.
“Lalu sistem pengajaran kita berubah dari teaching university menjadi riset university. Oleh karena itu, kita memulai hari ini dengan mendorong satu paket pelatihan untuk capacity building para dosen dan mahasiswa karena publikasi mahasiswa juga akan meningkatkan kapasitas dan kualitas sebuah perguruan tinggi,” sebutnya.
Prof. Fatem optimis jika memasang roadmap dua tahun ke depan, maka jurnal-jurnal Unipa bisa terakreditasi Sinta 1 maupun Scopus yang pada akhirnya meningkatkan akreditasi universitas.
“Dan hari ini kita membutuhkan cara-cara luar biasa untuk membuat Unipa menjadi besar, kuat, dan tangguh di tanah Papua,” katanya.
Prof. Fatem menambahkan dari 21 jurnal yang ada, ditargetkan setengahnya atau 11 jurnal terindeks Sinta 1, sisanya didorong ke Sinta 2 atau 3.
“Tetapi didorong dua tahun ke depan harus ada yang terindeks Scopus. Sebab Scopus adalah pemeringkatan jurnal berdasarkan kualifikasi yang sudah diberikan oleh kementerian maupun pihak eksternal,” tandasnya.
Sebelumnya, ia menjelaskan pelatihan penulisan naskah jurnal dan pengelolaan jurnal menuju Sinta , dilaksanakan selama 3 hari yaitu 1-2 Februari 2024 di Kampus UNIPA Manowkari. 3 Februari 2024 bagi dosen di kampus Fakultas kedokteran UNIPA di Sorong.
Hadir dalam kegiatan pelatihan ini, narasumber terkenal dari Universitas Hasanudin, Prof. Dr. Muhamad Alif Sahide dan Dr Nurhady Sirimorok. Menurut Prof Fatem, kedua narasumber memiliki pengalaman yang luar biasa dalam mengelola jurnal terindeks scopus. Buktinya, jurnal forest and society, Fakultas Kehutanan UNHAS saat ini telah meraih peringkat SJR Schimago Q2. Ini merupakan satu satunya jurnal di Indonesia yang terindek scopus Q2.
‘’Pengalaman yang di miliki oleh Prof Alif dan tim mendorong jurnal mereka berada pada peringkat scopus Q2 itu yang kita harapkan untuk dibagikan dan tertular bagi segenap khalayak yang ada di Unipa,” jelas Prof Fatem.
“Prof Alif juga kolega saya sudah sejak 2015 dan sudah banyak kami menulis bersama dalam publikasi dan riset. Hari ini saya mencapai Guru besar, salah satu nya dari kolaborasi publikasi bersama beberapa Profesor termasuk Prof Alif, ” sambungnya.
Untuk diketahui, Prof Fatem baru saja meraih guru besar Bidang Konservasi Sumberdaya Hutan di Fakultas Kehutanan UNIPA.
“Saat ini kita butuh kerja kolaborasi dengan berbagai pihak dan pakar. Inovasi hanya bisa terwujud melalui kerja kolaborasi. UNIPA harus terus maju dan besar , sehingga kolaborasi menjadi kata kunci dalam pengembanganya,” ucap Prof Fatem menutup sesi wawancara. (SM)