MANOKWARI SELATAN – Guna memproteksi kawasan hutan lindung di Distrik Momiwaren yang memiliki 300 spesies endemik dan difokuskan untuk hutan penelitian dan pendidikan, Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) akan membuat Peraturan daerah (Perda).
Hal tersebut disampaikan Bupati Manokwari Selatan, Markus Waran disela-sela Asia Network Conference di Yangon, Myanmar, belum lama ini.
Bupati mengatakan dengan Perda tersebut akan menjawab pembangunan berkelanjutan dan mendukung provinsi konservasi sehingga kelestarian hutan dan alam dapat terus terjaga di masa mendatang.
Jelas Bupati, kawasan hutan lindung di Mansel, tidak hanya terletak di Ditrik Momiwaren, tetapi ada juga di Ransiki dan Oransbari.
Namun, Momiwaren menjadi fokus untuk penelitian dan pendidikan bagi mahasiswa tingkat akhir, dan hal itu merupakan kerjasama antara Pemkab, Unipa, Uncen, UGM dan University Gottingen Germany.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah mengundang kami ke Myanmar untuk mempresentasikan potensi hutan yang ada di Manokwari Selatan. Kami akan membuat perda untuk memproteksi hutan lindung dan hutan adat, agar anak cucu kita di masa mendatang masih bisa merasakan manfaat hutan,” tutur Bupati.
Sementara itu, Wakil Rektor II Universitas Papua (Unipa), Dr. Bambang Nugroho yang turut hadir bersama Bupati menjelaskan, hutan lindung Momiwaren menjadi basis utama penelitian dan pendidikan tentang hutan tropical basah, karena di dalam hutan lindung seluas 1000 hektar ini terdapat 300 spesies pohon endemic Papua Barat.
Berkaitan dengan itu, pihaknya juga turut memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan lindung, agar tidak merusak kawasan hutan dengan tidak membuat kebun dan menebang pohon di areal kawasan hutan lindung.
Sehingga, masyarakat turut menjaga keaslian biodiversity yang ada didalamnya dan mendukung keutuhan hutan tropical basah yang dapat digunakan sebagai hutan penelitian dan pendidikan.
“Dalam rangka memperbaiki lingkungan dan meningkatkan kerjasama dengan negara-negara Asia, pemerintah German menyediakan dana yang cukup besar dan melalui alumninya yang tersebar di banyak negara melakukan kerjasama dengan Universitas termasuk Unipa. Tentunya ini relevan dengan Papua Barat yang merupakan provinsi konservasi,” terang Bambang.
Seperti diketahui, Papua Barat merupakan provinsi konservasi sehingga rencananya Unipa dan Pemprov Papua Barat juga akan diundang pada Conference tingkat Internasional di jerman, bulan Maret 2020 mendatang. (SM5)