MANOKWARI – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Manokwari, tengah menggalang upaya penanganan konflik sosial, dengan bersinergi bersama TNI Polri. Langkah utama akan dilakukan yakni dengan merangkul seluruh organisasi masyarakat (Ormas).
Selain akan merangkul, Kesbangpol juga akan memberikan edukasi melalui kegiatan sosialisasi penjabaran aturan dalam penanganan konflik guna menciptakan kota Manokari yang aman, damai dan sejahtera.
Upaya penanganan konflik sosial pun tidak dapat dilepas pisahkan dari peran tokoh masyarakat dan sejumlah stakholder terkait. Mengingat tidak ada pembatasan bagi warga negara untuk membentuk organisasi.
Dengan segudang kemudahan tersebut, rupanya terselip sanksi yang akan menjadi konsekuensi dari suatu organisasi, jika seluruh aktifitas organisasi tersebut tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.
“Ormas tentu diawasi dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Ormas. Oleh karena itu, harus diberikan sosialisasi dan penjabaran aturan-aturan mengenai penanganan konflik sosial. Jika masih ada Ormas yang membandel, maka akan dikenakan sanksi berupa surat teguran kepada Ormas yang bersangkutan,” tegas Selfianus Kambu, S.Sos, usai menggelar dialog publik di RRI Pro 1 Manokwari, Kamis (17/10).
Disaat bersamaan, Kasat Binmas Polres Manokwari, IPTU. Subiyanto, upaya penanganan konflik sosial mestinya di lakukan secara berjenjang, dengan melibatkan seluruh potensi yang ada, mulai dari peran serta masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat, tokoh agama, serta pihak berwajib dalam hal ini TNI Polri, dan pemerintah daerah.
Dan sejauh ini kata IPTU. Subiyanto, pihaknya terus melakukan pengawasan melekat dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, agar secara rutin memainkan peran sebagai pengamanan suakarsa, Siskamling dan Polmas.
“Polres Manokwari melalui Binmas intens memberi pemahaman. Pengamanan suakarsa atau Siskamling dan Polmas, juga dilakukan untuk mencegah konflik social,” ujar Kasat Binmas Polres Manokwari.
Diharapkan dengan upaya yang dilakukan ini, dapat menekan angka konflik sosial di tengah masyarakat. Masyarakat juga dihimbau, untuk dapat menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif. (SM3)
