MANOKWARI – Untuk menjawab kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua Barat, salah satu langka yang dilakukan Pemerintah Provinsi Papua Barat yaitu menciptakan SMA Taruna Kasuari Nusantara (TKN).
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan menegaskan pembentukan SMA TKN, telah dilakukan dengan berbagai tahap, diantaranya studi kelayakan, analisis data dan informasi hingga tersusunya masterplan pembangunan SMA TKN dengan harapan menjawab kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki keunggulan, sehingga rencana tersebut dapat diwujudkan demi kemajuan pembangunan di Papua Barat.
Ditegaskan Dominggus, memulai sesuatu yang baru, banyak tantangan dan kendala, namun demi peningkatan SDM serta menuntaskan kesenjangan pada dunia pendidikan, SMA TKN harus diwujudnyatakan.
“Ada pepatah mengatakan, tidak ada rotan akarpun jadi, namun semangat untuk membentuk SMA TKN di Papua Barat, tidak ada kata tidak, harus dibangun, karena ini untuk masa depan anak-anak kita dan untuk kemajuan daerah,” terangnya.
Dominggus memberikan apresiasi kepada tim pembentukan SMA TKN yang di pimpin Asisten II Raymond Yap, yang telah menyelesaikan dan menyerahkan masterplan SMA TKN.
“Saya telah menerima masterplannya, semoga rencana ini berjalan sesuai dengan apa yang kita cita-citakan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat, Barnabas Dowansiba memastikan, Juni 2021, penerimaan Siswa baru segera dilakukan.
“Awal Juni nanti kita sudah buka pendaftaran, namun kuotanya kita batasi 72 orang dan memiliki rangking 1-10. Dari mereka ini kita saring hingga dapat 72 orang dengan memiliki kemampuan diatas rata-rata dan calon siswa diambil dari seluruh SMP yang ada di kabupaten/kota Papua Barat,” tuturnya.
Pembatasan kuota siswa yang akan diterima, kata Barnabas, untuk menjaga kualitas pendidikan.
“SMA TKN ini kita bentuk dengan konsep sekolah unggulan, makanya jumlah siswa kita batasi dan itu hanya berlaku bagi laki-laki, untuk tahun pertama kita belum menerima perempuan,” tandasnya. (SM13)