Terkait Isu Provokatif, LMA dan BMP Papua Barat Angkat Bicara

Maurids Saiba (kiri) dan Pelaksana Harian Barisan Merah Putih (BMP) Provinsi Papua Barat, Leonardus Tuturop (kanan)

MANOKWARI – Maraknya informasi yang tidak bertanggungjawab dan provokatif, tentu akan berdampak pada ketidak harmonisnya hubungan sosial kemasyarakatan di Papua Barat. Hal ini mendapat tanggapan serius dari Ketua LMA dan BMP Papua Barat.

Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua Barat, Maurits Saiba, mengajak masyarakat agar tidak mudah percaya dengan isu yang dapat memecah bela kerukunan masyarakat di Papua Barat. Sebab menurut Saiba, harga sebuah kedamaian sangatlah mahal, untuk itu jangan mudah percaya dengan informasi Hoax dan provokatif.

“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat agar  jangan mudah terprovokasi oleh ajakan oknum yang tidak bertanggung jawab yang pada akhirnya hanya akan dapat merugikan seluruh masyarakat dan diri sendiri, disamping itu Lembaga Masyarakat Adat di Provinsi Papua Barat tidak ingin adanya kelompok tertentu yang selalu mengganggu situasi keamanan di Papua Barat,” tuturnya kepada sejumlah wartawan, Jumat (6/3/2020).

Dengan tegas Saiba mengatakan, Negara Kesatuan Republik Indobesia (NKRI) merupakan harga mati dan semua LMA Papua Barat selalu bekerja.

“Lembaga Masyarakat Adat Provinsi Papua Barat, merupakan lembaga kultur adat yang bekerja untuk kepentingan seluruh masyarakat, terutama masyarakat adat yang ada di Papua Barat dalam bingkai kesatuan NKRI,” ucap Anggota DPR Papua Barat jalur Otsus.

Maurits menyatakan, Papua telah merdeka dalam NKRI  dan tinggal mengisi kemerdekaan demi kemakmuran dan kesejahteraan. Oleh karena itu sebagai lembaga kultur tentu mendukung pihak keamanan dalam menjaga keutuhan NKRI. Sebab hingga kini, masyarakat Papua Barat telah merasakan pembangunan yang di lakukan oleh pemerintah.

“Kami mengharapkan agar jangan ada orang yang mempengaruhi masyarakat Papua Barat terutama  kami orang Arfak ingin damai di Manokwari Papua Barat dan Kami sudah bersukur pembangunan di Provinsi Papua Barat sudah dengan nyata ada dan berjalan dengan baik. Lembaga Masyarakat Adat Provinsi Papua Barat siap bekerja sama dan  Mendukung Aparat keamanan untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban di Wilayah Papua Barat agar tetap aman dan kondusif,” imbuhnya.

Baca Juga:  Terpilih Pimpin GPKAI, Philipus Manggaprouw akan Memperkuat Pelayanan melalui Empat Hal Ini

Imbauan yang sama juga di lontarkan Pelaksana Harian Barisan Merah Putih (BMP) Provinsi Papua Barat, Leonardus Tuturop. Kata Tuturop, belakangan ini banyak oknum yang mulai melakukan kegiatan bertentangan dengan aturan Undang-undang, yang tentunya melawan hukum dan tidak bisa dipertanggung jawabkan.

Papua sejak Tahun 1963 telah kembali dan bergabung ke NKRI, sehingha Papua sudah merupakan salah satu bagian NKRI dan bergabung Papua ke NKRI sudah  Final  yang telah diakui oleh PBB sehingga  tidak bisa diganggu gugat lagi,” terang Leonardus.

Kami mengecam segala bentuk seruan yang disampaikan oknum oknum yang dapat mengganggu ketentraman masyarakat dan merusak nilai persatuan dan kesatuan Bangsa, dengan mendukung penuh pemerintahan Jokowi- Ma’ruf, untuk melanjutkan program pembangunan Khususnya di Propinsi Papua Barat.

Menolak dengan tegas kelompok separatis dan kelompok lainya yang bertujuan memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kami siap membantu aparat keamanan untuk menjaga situasi dari segala gangguan dan ancaman yang terjadi, agar Manokwari tetap aman, tentram dan Damai,” tandasnya. (SM3)

Pos terkait