Tingkat Literasi dan Kegemaran Membaca di Papua Barat di Bawah Standar Nasional

Literasi
FOTO BERSAMA: Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Papua Barat, Abdul Fatah (keenam dari kiri) dan anggota DPR Papua Barat, Xaverius Kameubun ((kelima dari kiri) foto bersama sejumlah peserta pada pembukaan workshop Peningkatan Literasi Menuju Masyarakat Papua Barat yang Cerdas, Jumat (09/12/2022).

MANOKWARI – Saat ini indeks pembangunan literasi dan kegemaran membaca di Provinsi Papua masih di bawah standar nasional. Dibutuhkan upaya-upaya untuk peningkatan salah satunya workshop dengan tema “Peningkatan Literasi Menuju Masyarakat Papua Barat yang Cerdas”.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Papua Barat, Abdul Fatah, mengatakan ada harapan yang ingin diwujudkan dalam kegiatan workshop peningkatan literasi. Sebab saat ini pembangunan literasi di Papua Barat masih di bawah standar nasional.

Bacaan Lainnya

“Kita masih di posisi 10,50 persen, edangkan secara nasional tahun 2021 13,54 persen. Dan ditargetkan di tahun 2024 pembangunan indeks literasi itu sudah di posisi 15 persen,” ujar Abdul Fatah ketika membuka workshop Peningkatan Literasi Menuju Masyarakat Papua Barat yang Cerdas, Jumat (09/12/2022).

Literasi

Selain indeks literasi, menurut Abdul Fatah, tingkat kegemaran membaca di Papua Barat juga masih rendah. Saat ini Papua Barat baru berada di posisi 51,44 persen sedangkan secara nasional sudah 59 persen.

Literasi

“Beranjak dari capaian itu tentu perlu adanya upaya-upaya untuk meningkatkan baik pembangunan literasi maupun kegemaran membaca, sehingga kami mengundang semua pihak baik dari DPR Papua Barat, para pegiat, perguruan tinggi bahkan perbankan. Kalau melihat workshop ini kita bekerja tapi yang mungkin lebih efektif untuk mewujudkan harapan-harapan tadi maka kita perlu berdiskusi. Hasil diskusi ini akan dirangkum dan dibuat dalam sebuah laporan untuk disampaikan kepada Pj Gubernur Papua Barat,” ujarnya.

Literasi

Ketua panitia sosialisasi, Danang Tri Susilo, mengatakan sosialisasi dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan dukungan para pemangku kepentingan, pemerintah, swasta, akademisi, pegiat literasi, dan masyarakat dalam mengembangkan literasi di Papua Barat menuju masyarakat Papua Barat yang cerdas.

Baca Juga: Aspirasi Anggota DPR Manokwari Erni Sosang, Bangun Rumah bagi OAP

“Pemateri dan peserta yakni PIC, fasilitator daerah pada program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, pemangku kepentingan, pemerintah, swasta, akademisi, dan pegiat literasi,” tukasnya.

Turut hadir pada kesempatan tersebut yakni anggota Komisi V DPR Papua Barat, Xaverius Kameubun sebagai salah satu pembicara. (SM7)

Pos terkait