MANOKWARI – Asosiasi Senam Kreasi Papua Barat, melaksanakan Sosialisasi Senam Pelajar Indonesia (SPI) kepada pada instruktrur, Jumat (13/3/2020) bertempat di aula SPMA Kabupaten Manokwari.
Ketua Bidang Pelatihan, Asosiasi Senam Kreasi Papua Barat, Frans Y. Kawer, S.Si, mengatakan kegiatan ini adalah program terbaru yang dikeluarkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Kesempatan yang berharga ini, kata lelaki yang sering di panggil Angki itu, pihaknya lalu berkoordinasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Papua Barat, untuk merespons program tersebut.
Dia menambahkan, pelatihan ini sekaligus untuk mencari bibit instruktur yang mampu memperkenalkan senam kreasi kepada seluruh masyarakat, khususnya bagi para pelajar. Nantinya setelah pelatihan ini, para instruktur yang sudah dibekali, akan mengikuti ToT dan pelaksanaan senam gelar masyarakat, yang rencananya berlangsung pada bulan April hingga Agustus mendatang.
“Pelatihan ini ditujukan kepada calon instruktur yang pada saat ini setelah hasil dari latihan ini adalah memperoleh para instruktur yang berkompeten untuk pelaksanaan pelatihan ToT dan program senam gelar masyarakat yang akan terlaksana pada bulan April hingga Agustus. Saya berharap kegiatan ini nanti bisa di sosialisasikan ke SD, SMP dan SMA yang ada di provinsi Papua Barat,” tutur Frans.
Sebelumnya, secara terpisah Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga, pada Dinas Pemuda dan Olahraga Papua Barat, memberi apresiasi kepada Asosiasi Senam Kreasi Papua Barat, yang mana telah mengangkat kembali kegiatan senam ini. Sebab kata Sembor, senam pelajar Indonesia (SPI) harus terus di kembangkan, agar anak Indonesia khususnya para siswa selalu sehat dan menjadi motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, seperti yang pernah dilakukan yakni senam kesegaran jasmani (SKJ).
Tidak hanya bagi anak sekolah, kegiatan senam juga harus di lakukan secara universal, agar memberi dampak positif dalam hal kesehatan tubuh, bagi masyarakat.
“Ini sangat bagus, dan harus dikembangkan. Dengan kehadiran instruktu dari Jakarta ini, dapat memberikan edukasi kepada seluruh organisasi senam yang ada, untuk selanjutnya di praktekkan ke sekolah-sekolah. Karena senam ini juga dapat membentuk karakter manusia sejak dini, dan ini tanggung jawwb kit bersama,” tambah Isak Sembor, S.Pd., M.Si., M.Pd.
Secara teknis, bertindak sebagai instruktur, Dani Andriana, S.Pd, mengatakan bahwa kegiatan senam pelajar Indonesia ini telah di sosialisasikan di Jakarta sejak tahun 2019 lalu. Animo masyarakat terhadap SPI semakin meningkaymt, khususnya bagi kelompok anak-anak.
Dirinya berhadap, ada sinkronisasi yang tercipta antara senam pelajar Indonesia dan senam kreasi dari daerah masing-masing, agar ada kolaborasi gerakan yang bermanfaay bagi kesehatan tubuh para siswa.
“Saya salut juga dan kalau bisa ada keseragaman dari senam-senam yang lain, seperti Papua Barat bisa menciptakan senam kreasi sendiri, jangan monoton. Selanjutnya itu bisa koordinasi dengan Dinas Pendidikan, Dispora, Dinas Kesehatan dan Kemenpora biar bisa bersinergi dengan baik,” ujar Dani. (SM3)