MANOKWARI – Salah seorang ibu yang datang bersama puluhan pendemo lainnya di Markas Polisi Daerah (Mapolda) Papua Barat, Jumat (23/7/2021), nyaris lakukan aksi telanjang demi memperjuangkan cita-cita anak-anak yang gugur saat seleksi penerimaan Calon Siswa (Casis) Bintara Afirmasi Otsus.
Berdasarkan pantauan Jurnalis suaramandiri.co, salah seorang wanita, dengan nada yang tinggi mengungkapkan kekesalannya akibat tidak lulusnya anak-anak mereka terutama perempuan yang berharap menjadi seorang Polisi Wanita (Polwan). Dan secara spontan membuka ikat pinggang celana panjang yang dikenakannya untuk dibuka dihadapkan umum, namun dicegah oleh para pendemo lainnya.
Seorang pendemo lainnya mengatakan, apa yang mereka tuntut merupakan hak bagi Orang Asli Papua (OAP).
“Kami tidak mengemis tetapi apa yang kami tuntut, itu adalah hak sesuai undang-undang otonomi khusus, bahwa orang Papua harus di berdayakan. Jadi otsus bukan untuk amber, tapi orang Papua,” ungkapnya.
Menyadari apa yang mereka sampaikan hanya didengar anggota Polda Papua Barat yang tidak memiliki kapasitas untuk mengambil kebijakan dan keputusan, massa akhirnya memutuskan untuk bergerak menuju kediaman Gubernur Papua Barat.
“Kita berteriak disini, walau berjam-jam, tapi kalau yang dengar bukan yang ada bintang-bintang, percuma saja, lebih baik mari kita sama-sama menuju kediaman gubernur,” ungkap seorang pendemo yang akhirnya secara teratur dan tanpa adanya aksi anarkis keluar dari Mapolda Papua Barat. (SM13)