Bikin Anak Nakal & Tidak Pintar! Ini 20 Kalimat yang Tidak Boleh Dikatakan Orang Tua

Anak Nakal
ilustrasi

SUARAMANDIRI, – Anak-anak mudah terpengaruh dengan apa yang mereka dengar dari lingkungannya. Karena itu, Bunda sebaiknya tidak mengatakan hal-hal tertentu sehingga anak tidak tumbuh menjadi anak yang nakal.

Sebagai orang tua, Bunda dan Ayah yang paling dekat dengan anak. Segala sikap dan perkataan Bunda serta Ayah akan terekam oleh mereka dan bisa saja berdampak panjang.

Bacaan Lainnya

Meskipun beberapa kalimat yang biasa Bunda ucapkan terdengar tidak berbahaya, nyatanya kalimat tersebut bisa menyebabkan anak tumbuh dengan kondisi mental kurang baik.

Ujian anak sekolah

Kalimat yang tidak boleh dikatakan orang tua
Melansir dari berbagai sumber, ada beberapa perkataan orang tua yang bisa membuat anak menjadi nakal dan tidak pintar, sehingga tidak boleh dikatakan. Berikut ini deretannya:

1. “Apa yang terjadi pada kamu?”

Kalimat ini sebaiknya menjadi kalimat yang dihindari untuk dikatakan pada anak ya, Bunda. Bukan tanpa alasan, kalimat ini bisa menjadi masalah ketika anak sedang marah atau terganggu.

Mengutip dari Red Book Mag, anak-anak akan bertanya pada diri sendiri apa yang salah dengan diri mereka. Tak hanya itu, mereka juga tidak akan menemukan jawabannya.

2. “Selalu saja begitu”

Bunda sebaiknya menghindari menggunakan kata-kata seperti ‘selalu’. Sebab, kata ‘selalu’ seperti sebuah penilaian negatif kepada anak-anak. Bunda menghakimi mereka seperti tidak pernah berubah dalam melakukan sesuatu.

3. “Tidak akan pernah”

Kalimat ‘tidak pernah’ juga sebaiknya dihindari ketika berbicara dengan anak. Ucapan ini bisa membuat mereka berpikir bahwa mereka tidak memiliki harapan.

4. “Kita tidak bisa membeli itu”

Jangan pernah menunjukkan pada anak tentang masalah keuangan secara terang-terangan. Bunda dan Ayah justru harus memperlihatkan kendali.

Jika anak ingin pergi ke taman hiburan, bisa beritahu kalau kita belum punya uang. Kemudian, pertimbangkan untuk menyiapkan anggaran agar anak menabung.

5. “Kamu sudah membuat Bunda marah!”

Sebagai orang tua, Bunda dan Ayah harus tenang dan menahan keinginan untuk menyalahkan anak-anak. Daripada marah tidak jelas, lebih baik kita menjelaskan alasannya ke anak.

“Kita bisa mengajarkan anak untuk memiliki kemampuan mengendalikan perasaan sendiri. Kita juga pasti tidak ingin anak tumbuh dengan berpikir bahwa boleh-boleh saja menyalahkan orang lain,” ujar Amy Morin, psikoterapi dan penulis buku 13 Things Mentally Strong Parents Don’t Do, dikutip dari CNBC Make It.

6. “Bunda sudah capek dengan pekerjaan ini”

Jika Bunda mengalami kelelahan karena pekerjaan, sebaiknya cerita ke pasangan. Jangan sampai Bunda melampiaskannya ke anak-anak dengan mengucapkan hal tersebut.

Penelitian menunjukkan sikap Bunda tentang kehidupan memiliki pengaruh besar dalam menentukan kesuksesan anak, terutama menyangkut prestasi akademiknya.

7. “Bunda harus melakukan sesuatu”

Setiap akan melakukan sesuatu, tanpa sadar Bunda memperlihatkannya seperti paksaan. Bunda seharusnya menunjukkan ke anak untuk mengendalikan waktu sendiri.

8. “Semuanya akan baik-baik saja”

Daripada memberi tahu anak-anak bahwa semuanya baik-baik saja dan selalu berakhir bahagia, sebaiknya orang tua mengajari rintangan yang akan dihadapi anak. Misalnya anak hanya terpilih menjadi pemain pemula di olahraga.

9. “Latihan akan membuat sempurna”

Dilansir laman Parents, memang benar bahwa semakin banyak waktu yang dicurahkan, anak akan semakin terampil. Namun, hal ini dapat membuat anak merasa tertekan untuk terus menang dan unggul.

10. “Good job!”

Penelitian menunjukkan bahwa pujian seperti “kamu gadis yang hebat” atau “pekerjaan yang bagus”, setiap kali anak menguasai sesuatu, lebih baik dibuang, Bunda. Hal ini akan membuat anak merasa ketergantungan pada penegasan Bunda daripada memotivasi diri mereka sendiri.

11. “Cepat!”

Anak kerap melakukan segala sesuatunya dengan lamban? mendorong mereka untuk bergerak lebih cepat bisa menciptakan rasa stres, Bunda. Kalau ingin, Bunda bisa berbicara dengan nada yang lebih lembut dan katakan, “Ayo, kamu enggak mau terlambat, kan?”.

12. “Bunda sedang diet”

Jika anak melihat Bunda menimbang setiap hari dan mendengar Bunda tentang “gemuk”, mereka mungkin akan berpikir dan mengembangkan citra tubuh yang tidak sehat.

13. “Jangan bicara sama orang asing”

Ini adalah konsep yang sulit untuk dipahami oleh anak kecil. Bahkan, jika mereka mengambil aturan ini, mereka mungkin akan menolak bantuan dari polisi atau petugas pemadam kebakaran.

14. “Hati-hati”

Mengatakan ini saat anak sedang menyeimbangkan diri sebenarnya membuat mereka lebih mudah jatuh. Kata-kata ini bisa mengalihkan perhatian anak.

15. “Kamu Tidak Boleh Makan Camilan kalau Makanan di Piring Tidak Habis”

Menggunakan ungkapan ini meningkatkan nilai yang dirasakan anak dan mengurangi kesenangannya terhadap makanan itu sendiri. Jika ingin, Bunda bisa ubah kalimat menjadi “Pertama, kita akan makan malam, kemudian kita baru akan menyantap camilan, ya”.

Baca Juga: Jangan Katakan 4 Kalimat Ini! Simak Cara Mendidik Anak Agar Sukses

16. “Sini biar Bunda bantu”

Saat anak mengalami kesulitan, biarkan mereka menyelesaikan masalah tersebut, Bunda. Jangan langsung membantunya karena ini bisa merusak kemandirian mereka.

17. “Kenapa kamu enggak bisa seperti Kakak/Adik?”

Menilik dari laman Reader’s Diegest, membandingkan anak adalah hal yang wajar. Namun, Bunda tidak boleh membiarkan anak mendengar Bunda mengatakannya. Jika anak mendengar hal ini, mereka akan bersaing secara tidak sehat.

18. “Jangan menangis!”

Saat memberitahu anak bahwa dia baik-baik saja saat menangis karena lututnya tergores, itu tandanya Bunda telah meremehkan perasaannya. Anak akan berpikir mereka harus menghilangkan emosi mereka dan itu akan menyebabkan ledakan yang lebih eksplosif.

19. “Waktu seusia kamu, Bunda bisa lakukan itu”

Semua anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Jadi, jangan mengharapkan hal yang saja pada anak-anak ya, Bunda. Jika memaksa anak melakukan hal yang sama seperti yang Bunda lakukan dulu, anak mungkin akan merasa cemas.

20. “Kamu pembohong!”

Bahkan jika benar anak berbohong, mengatakannya sebagai pembohong dengan nada yang tinggi tentu akan membuat anak merasa tidak nyaman. Cari tahu mengapa anak berbohong daripada menuduh mereka ya, Bunda.

Nah, itu adalah kalimat yang tidak boleh dikatakan pada anak. Semoga informasinya bermanfaat, ya.(*)

Pos terkait