Waisai, Raja Ampat – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sorong melakukan Perjanjian Kerjasama atau MoU terkait pinjam pakai lahan dengan Pemerintaj Daerah Kabupaten Raja Ampat, yang disahkan dengan penandatangan MoU yang dimaksud pada pertemuan yang dilaksanakan di Aula Wayag Kantor Bupati Raja Ampat, Senin (23/05/2022)
Kepala BMKG Sorong, Rully Oktavia Hermawan S.Kom,.M.Kom dalam penjelasannya kepada Pemda Raja Ampat mengatakan, maksud dan tujuan MoU ini adalah membangun kerjasama yang lebih erat secara teknis maupun administratif. Lalu memastikan dukungan layanan BMKG dalam pembangunan dan keselamatan daerah, dimana pada tahun ini akan ditambahkan alat pemantau gempabumi yang berlokasi di Kabare, Kofiau, Misool dan Pulau Gag. Kemudian juga akan bekerjasama dengan Pemda membantu meningkatkan pemahaman akan informasi dan peringatan kebencanaan, sebelum, sesaat dan setelah bencana.
“Site shelter sudah ada satu di Kota Waisai ini. Nantinya setelah MoU ini sah dan tersedia lahan yang legalitasnya jelas, akan kami bangun lagi 4 site shelter, yaitu di Kabare, Kofiau, Misool dan Pulau Gag. Untuk Papua Barat, hanya Raja Ampat yang dibangun lebih dari satu site shelter,” ujar Rully O. Hermawan.
Wakil Bupati Raja Ampat, Orideko I. Burdam mengaku sangat senang dan berterima kasih atas perhatian BMKG Sorong kepada Raja Ampat yang diperlihatkan dengan 5 site shelter yang dibangun. Menurutnya sebagai kabupaten kepulauan, informasi kebencanaan sangat penting dan dibutuhkan Pemda Raja Ampat. Terlebih lagi sebagai destinasi pariwisata dunia, rasa aman dan nyaman dengan ketersediaan informasi ini menjadi kebutuhan yang harus ada dan dapat diakses wisatawan dari Pemda Raja Ampat sendiri. Sehingga, dalam kesempatan ini, ia menyampaikan akan menindaklanjuti status pinjam pakai yang diinginkan pihak BMKG, dimana akan diubah menjadi hibah agar fasilitas ini terus digunakan oleh Pemda Raja Ampat.
“Fasilitas ini sangat kami butuhkan. Selain informasi kebencanaan, saya juga ingin agar pihak BMKG juga dapat menyediakan informasi iklim dan cuaca Raja Ampat untuk kebutuhan kami yang merupakan kabupaten kepulauan,” ujar Orideko I. Burdam. (SM14)