MANOKWARI SELATAN – Isu adanya mobilisasi massa dari Kabupaten Manokwari ke Manokwari Selatan, untuk melakukan demo anti rasisme ditepis oleh Bupati Manokwari Selatan, Markus Waran.
Bupati mengatakan informasi akan adanya aksi demo di Mansel, yang berkembang di masyarakat sejak kemarin malam tidaklah benar.
Bupati juga mengingatkan kepada ASN maupun tenaga honor dan kontrak tidak memprovokasi masyarakat untuk melakukan aksi yang tidak bertanggung jawab, karena dapat merugikan diri sendiri.
“Isu yang mengatakan mau ada demo di Mansel, tidak benar. Saya ingatkan ASN dan tenaga kontrak jangan memprovokasi masyarakat kecil. Kalaupun ada demo, harus dilakukan dengan etika dan norma yang baik, tidak anarkis,” tegas Bupati dalam apel, Senin (26/8).
“Kita semua yang ada disini harus ikut menjernihkan persoalan, turut menolak rasis, bukan memprovokasi masyarakat. Kasihan nanti masyarakat kecil yang terkena dampaknya. Saya harap di Mansel tidak seperti daerah lainnya,” tambah Bupati.
Menyikapi situasi dan kondisi yang terjadi belakangan ini di Tanah Papua, Wabup Mansel, Wempi Welly Rengkungmengucapkan terima kasih, karena hingga saat ini seluruh warga di Mansel, masih terus berkomitmen memelihara dan menjaga kedamaian di daerah dengan julukan kota coklat ini.
Dari pantauan jurnalis www.suaramandir.co, karena isu mobilisasi massa dari Manokwari ke Manokwari Selatan untuk melakukan demo, sejumlah toko dan warung makan tutup, aktivitas di pasar Kenanga Ransiki terlihat sepi.
Tidak hanya itu, pihak sekolah dasar hingga SMA juga memulangkan siswanya lebih awal. (SM5)