Delegasi Timor Leste dan Perwakilan BLUD 3 Daerah Studi Tiru Tata Kelola BLUD UPTD KKP Raja Ampat

Foto bersama Peserta Studi Tiru Tata Kelola Kawasan Konservasi Perairan di BLUD UPTD KKP Raja Ampat

RAJA AMPAT – Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Daerah (BLUD-UPTD) Kawasan Konservasi Perairan Raja Ampat menerima peserta kegiatan Studi tiru yang dilaksanakan selama empat hari, yakni Senin hingga Kamis (10 – 13 November 2025) hari ini dengan berpusat di Kantor BLUD UPTD KKP Raja Ampat. Peserta kegiatan ini berasal dari Delegasi negara Timor Leste dan perwakilan BLUD dari daerah Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timor dan Maluku dengan total perwakilan berjumlah tiga puluh orang.

Secara umum, latar belakang dari kegiatan ini adalah Pemerintah Provinsi NTT dan Maluku dengan dukungan dari LSM Konservasi Indonesia (KI) dan mitra lainnya saat ini sedang dalam proses untuk menetapkan dua kawasan konservasi baru di sisi Timur Bentang Laut Sunda kecil yaitu KKPD Belu di NTT dan KKPD Wetar di Maluku. Proses kedua kawasan ini telah sampai pada tahapan konsultasi teknis di tingkat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia.

Di sisi Timor Leste, NGO Conservation Internasional (CI) Timor Leste tengah mendukung pembentukan Marine Protected Area (MPA) baru di distrik Manatutu dan mendorong optimalisasi pengelolaan MPA, diantaranya di bagian Barat Laut di Pulau Tauro dan di Nino Santana National Park beserta Community Base Marine Protected Area (CB-MPA) di distrik Bobonaro.

Kunjungan belajar dari NTT, Maluku, juga Sumatera Barat dan Delegasi Negara Timor Leste ini adalah tiada lain untuk mencari model sukses pengelolaan kawasan konservasi laut yang berkelanjutan di wilayah segitiga terumbu karang dunia. Model ini telah didemonstrasikan oleh UPTD pengelolaan kawasan konservasi perairan kepulauan Raja Ampat yang telah mengantongi status berkelanjutan dalam penilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi di samping pengakuan lainnya seperti Blue Park Award.

Baca Juga:  Pemda R4 Terima 99 Mahasiswa KKN 2022 UMS Sorong

Kepada awak media, Kepala BLUD UPTD KKP Raja Ampat, Sjafri Tuharea menjelaskan bahwa dirinya berterima kasih atas kunjungan studi tiru yang telah dilaksanakan selama empat hari, baik dilaksanakan didalam kantor BLUD melalui penyampaian dan berdiskusi dengan kami sebagai pengelola kawasan, juga para peserta ini telah mengunjungi langsung kawasan konservasi serta aktivitas masyarakat yang memanfaatkan kawasan dengan berbasis pemahaman konservasi dan berkelanjutan

“Mereka ini menjadikan Raja Ampat kiblat pengelola kawasan konservasi daerah, dimana ditahun 2008, Raja Ampat merupakan kabupaten pertama yang mendorong pengelolaan kawasan konservasi laut daerah melalui Perda di tahun 2008. Mereka ini tertarik untuk belajar mengelola dan membiayai pengelolaan kawasan secara mandiri yang selama ini telah dilaksanakan oleh BLUD UPTD KKP Raja Ampat,” Ujar Sjafri Tuharea. (SM14)

Pos terkait