Disambut secara Luar Biasa dan Didukung Penuh Masyarakat Maskeri, Hermus: Sebagai Anak Adat Saya Pasti Tahu Berterima Kasih

Calon Bupati Manokwari, Hermus Indou, disambut masyarakat Maskeri untuk bertatap muka, Jumat (27/11/2020).

MANOKWARI – Masyarakat komplek Maskeri-Fanindi secara bulat menyatakan sikap menenangkan pasangan Hermus Indou dan Edi Budoyo (pasangan HEBO). Itu diungkapkan masyarakat saat bertatap muka dengan masyarakat setempat di kediaman mantan politisi Partai Golkar, Amos May, Jumat (27/11/2020).

Dalam tatap muka yang dipandu oleh mantan Ketua DPRD Manokwari, Deddy May, tokoh masyarakat setempat, Yohanis Ayomi, mengatakan, masyarakat Waropen menyatakan menyatakan sikap mendukung penuh pasangan HEBO.

Bacaan Lainnya

“Kami masyarakat Waropen nyatakan sikap untuk kami akan dukung penuh dan 100 persen untuk HEBO,” serunya dalam tatap muka masyarakat Maskeri dengan calon Bupati Manokwari, Hermus Indou, Jumat (27/11/2020).

Tokoh pemuda setempat, Hariyono May, menyampaikan aspirasi masyarakat yang perlu diperhatikan HEBO bisa terpilih di Pilkada Manokwari. Aspirasi itu, di antaranya rumah layak huni, pengerukan kali Waropen, modal usaha melalui program ekonomi kerakyatan, penambahan lampu jalan, serta perbaikan jalan lingkungan.

Mantan Sekda Kabupaten Manokwari yang juga Kepala Suku Sangir, Fredik Lalenoh  mengatakan, HEBO sudah menang dan tanggal 9 Desember hanya perwujudannya saja. Sebab, dari pemetaan dukungan sudah jelas bahwa pendukung HEBO ada di mana-mana dari kota sampai pelosok Kabupaten Manokwari.

“Maka tanggal 9 Desember Hermus jadi bupati,” tukasnya.

Sementara itu, calon Bupati Manokwari, Hermus Indou, sebelum memulai pemaparan visi dan misinya mengajak masyarakat yang hadir untuk mengheningkan cipta, mengenang para penjaga yang telah berkontribusi dalam pembangunan Kabupaten Manokwari. Secara khusus untuk mengenang almarhum Daud Mandowen dan Viktor May.

Baca Juga:  Permintaan Tambahan Anggaran sudah Disetujui, KPU Manokwari Diminta Meminimalisir Masalah Data Pemilih

Menurut Hermus, menghargai dan menghormati orang lain penting dan menjadi benih yang ditanam dan akan dipetik hasilnya di kemudian hari.

Dalam tatap muka itu, Hermus mendapat sambutan luar biasa. Hermus mengatakan, apa yang dilakukan masyarakat untuknya akan selalu tercatat dalam hati.

“Saya tidak punya kemampuan untuk membalasnya. Saya berdoa semoga Tuhan berikan saja khidmat dan kebijaksanaan dalam hati saya. Sebab, menyelenggarakan pemerinrahan butuh kapasitas dan kemampuan, tapi yang paling dasar adalah khidmat dan kebijaksaan. Dengan itu, bisa laksanakan pembangunan dengan baik dan aspirasi yang disampaikan masyarakat bukan sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan,” katanya.

Hermus menambahkan, ke depan program pembangunan Manokwari akan disinergikan dengan program Provinsi Papua Barat agar tidak terjadi tumpang tindih. Dan aspirasi yang diterima dari masyarakat akan menjadi perhatian.

“Kita tidak kasih yang gratis. Kalau yang gratis itu murah dan murah itu kualitasnya rendah. Kita berupaya sediakan stimulus berkelanjutan dan pendampingan supaya masyarakat tidak jadi pengusaha yang gagal tapi dapat melewati tantangan menjadi pengusaha yang sukses. Dan itu butuh perjuangan dan harus dimulai dari pemimpin di Kabupaten Manokwari,” tegasnya.

Diakui Hermus, anggaran Kabupaten Manokwari memang kecil. Namun, dengan anggaran yang terbatas itu pemerintah akan memberikan yang terbaik kepada masyarakat.

“Jadi kita harus satu komitmen dan satu barisan. Kalau bapak-ibu lakukan sesuatu yang baik kepada saya, sebagai anak adat pasti saya juga tahu berterima kasih. Terima kasih itu akan diwujudkan dalam kepemimpinan kami lima tahun ke depan,” tukasnya. (SM)

Pos terkait