MANOKWARI – Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (P2M-BNN) Papua Barat, menyebut narkoba telah menjadi permasalahan global, yang membutuhkan penanganan seluruh stakholder.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di kampus Institut Sains dan Teknologi Indonesia (ISTI) Manokwari, Sabtu (3/8).
Dalam pemaparannya, drg. Indah Perwitasari, SKG, menjelaskan penyalahgunaan narkoba dewasa ini sangat memprihatinkan, serta telah mengancam masa depan generasi muda bangsa.
Negara telah membuka kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat, untuk membantu BNN dalam upaya menekan penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Pasalnya, peredaran narkoba telah merambat hingga ke pelosok, dan tidak mengenal batas usia serta siapa korbannya.
Terang Indah, sosialisasi yang dilakukan perlu dimaknai sebagai edukasi bagi mahasiswa yang merupakan generasi penerus, dan calon-calon intelektual, agar mampu menangkal diri dari pengaruh narkoba, dengan mengenal jenis dan ciri-ciri, serta bahaya penggunaan narkoba.
Sebagai benteng utama, drg. Indah menyebut kalau keluargalah yang harus berperan penting, dalam membangun karakter serta jati diri anak-anak. Penyalahgunaan narkoba, sangat berpengaruh pada fisik dan psikologi para pengguna, khususnya kaum milenial yang notabenenya masih dalam kondisi labil.
“Korban dari narkoba kebanyakan adalah pelajar dan mahasiswa. Kunci pokok untuk membangun remaja terbebas dari ancaman narkoba yaitu dari lingkungan keluarga. Hal ini disebabkan karena, narkoba dapat mempengaruhi psikologi dan fisik serta dapat merusak moral seseorang,” ujar Kabid P2M BNN Papua Barat.
Diakhir sosialisasi, dirinya berpesan agar para mahasiswa berperan aktif dalam mengkampanyekan gerakan anti narkoba, baik dilingkungan kampus, keluarga hingga masyarakat. Supaya tidak hanya membentengi diri sendiri, melainkan juga ikut menjaga keluarga dan sahabat dari pengaruh buruk narkoba. (SM3)