Dua Kakak-Adik, Fakfak-Kaimana Kawal Sarasehan 9 Petuanan, Bahas Pengelolaan Kawasan Konservasi

Sambutan oleh Wakil Bupati Fakfak, Yohana Dina Hindom.

FAKFAK – Peristiwa bersejarah kembali terulang di Fakfak, dimana dalam perhelatan Sarasehan 9 Petuanan Dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan di Kabupaten Fakfak-Kaimana, 9 raja bertemu dan merumuskan sejumlah poin penting, khususnya isu konservasi dan pengelolaan perikanan dan pariwisata berkelanjutan. Sarasehan tersebut dilaksanakan di Ballroom Grand Hotel Papua, Selasa (31/05/2022)

9 wilayah petuanan atau raja yang dimaksud adalah Pigpig Sekar, Wertuar, Fatagar, Ati-ati, Arguni, Rumbati, Patipi yang berada dalam lingkup Kabupaten Fakfak, lalu Nama Tota dan Komisi yang berada dalam lingkup Kabupaten Kaimana. Lalu Hadir sebagai representasi kedua wilayah pemerintahan, Wakil Bupati Kaimana dan Wakil Bupati Fakfak turut hadir mengawal pelaksanaan sarasehan tersebut.

Bacaan Lainnya

Memposisikan dirinya sebagai adik, Wakil Bupati Kaimana, Hasbullah Puarada dalam sambutannya menyampaikan bahwa 9 raja yang hadir hari ini adalah para penjaga negeri antara Fakfak dan Kaimana, sehingga pembahasan dalam pertemuan ini menjadi akan acuan, khususnya dalam isu konservasi dan pengelolaan perikanan dan pariwisata berkelanjutan, karena menjaga alam adalah hal penting, bukan hanya tanggung jawab pemerintah, lembaga konservasi, masyarakat adat, tapi adalah tanggung jawab kita bersama.

“Jangan kasih tinggal air mata buat anak cucu, tapi tinggalkan lah mata air untuk mereka untuk kehidupan yang lebib baik. Sudah seharusnya kita jadi berkat untuk kita bersama,” ujar Hasbullah Puarada.

Hal senada disampaikan Wakil Bupati Fakfak, Yohana Dina Hindom. Ia secara khusus menyampaikan terima kasih kepada 9 petuanan yang telah hadir, yang juga telah merangkul dan melindungi masyarakat adatnya masing-masing, menjaga alam, menjaga adat istiadat, dimana dengan hari ini, momentum sejarah, perjalanan waktu sejak leluhur memulai menjaga alam dan lingkungan bukan hanya di laut, tapi juga di darat yang perlu diberdayakan, untuk meningkatkan ekonomi, dengan tetap menjaga alam ini secara baik, sehingga bisa terus diwariskan hingga anak cucu di masa yang akan datang.

Baca Juga:  drg. Indah : Usia Remaja Rentan Terhadap Penyalahgunaan Narkoba

“Jadikan pertemuan para petuanan ini sebagai berkat, jadi jangan menutup diri, terus berikan pemahaman, hembuskan perkataan yang baik untuk jaga lingkungan, khususnya kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan,” pesan Wakil Bupati Fakfak

Acara pembukaan Sarasehan 9 Petuanan yang mengambil tema ‘Keselarasan Manusia dan Alam’ dilanjutkan diskusi bersama dan paparan materi dan informasi oleh Yayasan Konservasi Indonesia (YKI). (SM14)

Pos terkait