Galeri Dekranasda Kabupaten Manokwari sudah Diisi Produk dari 21 UMKM

Manokwari – Sebanyak 21 UMKM telah mengisi galeri Dekranasda Kabupaten Manokwari dan ke depan diharapkan ada lebih banyak UMKM yang berkontribusi mengisi galeri tersebut.

Dekranasda akan membantu mempromosikan dan memasarkan kerajinan atau produk UMKM yang ada di galeri tersebut.

Bacaan Lainnya

Ketua Dekranasda Kabupaten Manokwari, Febelina Indou, mengatakan bahwa 21 UMKM yang mengisi galeri Dekranasda Kabupaten Manokwari yakni UMKM griya dan pangan.

UMKM-UMKM tersebut merupakan binaan DidPerindagkop dan Dekranasda Kabupaten Manokwari.

“Kehadiran galeri itu bertujuan agar hasil kerajinan UMKM bisa dipajang untuk dipromosikan. Karena itu, kami berharap ke depan tidak hanya 21 UMKM karena kami tidak hanya memajang, tapi juga membantu mempromosikan lewat media sosial (Medsos) kami,” ungkap Febelina usai pengresmian galeri dan kantor Dekranasda Kabupaten Manokwari, Sabtu (27/1/2024).

Menurut Febelina, produk UMKM yang dipajang di galeri Dekranasda akan diseleksi baik kualitas maupun kuantitasnya. Untuk produk pangan yang akan dilihat adalah sertifikat halal dan kualitas produk.

“Kalau sudah ada sertifikat halal dan kualitas produk baik, itu yang akan kita bekerja sama dengan mereka. Kalaupun belum kita akan bina dan latih mereka supaya packaging dan izin dari BPOM juga ada supaya ketika kita promosikan bisa diterima masyarakat,” katanya.

Febelina mengatakan, produk-produk yang sudah ada di galeri Dekranasda Kabupaten Manokwari termasuk sejumlah produk unggulan seperti rumput Kebar, kayu Akway, dan sarang semut.

“Produk-produk tersebut dalam pameran di tingkat nasional juga dipromosikan dan sangat laris karena kasiatnya sudah dirasakan,” ujarnya.

Baca Juga:  Rumah Kaki Seribu dari Manokwari Mempesona di Pameran HUT Dekranas

Ke depan, lanjut Febelina, Dekranasda Kabupaten Manokwari juga akan terus meningkatkan kualitas perajin agar produk-produk yang dihasilkan selain berkuakitas juga dapat mengangkat simbol-simbol Kabupaten Manokwari. Di antaranya burung Mambruk, burung pintar, dan rumah kaki seribu.

“Simbol-simbol ini kita angkat, sehingga menjadi brand daerah kita. Dan untuk meningkatkan kualitas perajin, kita perlu melaksanakan pelatihan-pelatihan dengan menghadirkan instruktur dari Papua atau daerah lain yang produk UMKM-nya sudah jauh lebih berkualitas,” tandas Febelina. (SM7) 

Pos terkait