MANOKWARI SELATAN – Ruas Jalan Trans Papua Barat, menghubungkan Ibukota Provinsi dengan Kabupaten Manokwari Selatan, Teluk Wondama dan Teluk Bintuni tergenang Air laut.
Kondisi ini tepatnya di Kampung Wedoni Distrik Orensbari Kabupaten Manokwari Selatan. Gelombang Air laut merembes ke jalan hingga perkampungan lantaran Talud Penyangga Patah diterjang Ombak, Rabu (8/12-2021) kemarin.
Kondisi tersebut hingga saat ini belum ada solusi untuk mengatasi genangan air dan bebatuan yang bertebaran di jalan penghubung antara Kabupaten itu.
Para pengguna Jalan baik pemilik kendaraan roda dua dan roda empat kini masih mengantri melintasi jalur yang diaggap tidak tergenang Air.
Solusi yang diharapkan hanya bisa menggunakan alat berat seperti Eksavator untuk memindahkan bebatuan dan mesin penyedot air.
Beberapa kendaraan roda dua yang melintas nyaris terpintal akibat sejumlah titik terdapat genangan air dan juga bebatuan yang licin. Hal ini sangat membahasayakan pengendara.
Hingga kini kendaraan yang melintas, baik dari Manokwari maupun dari arah Mansel, Bintuni masih mengantri. Terjadi kemacetan kendaraan yang panjang.
Hasan, salah satu pengendara yang diwawancarai awak media di lokasi, Kamis (9/12/2021) mengungkapkan, salah satu solusi jangka pendek yang bisa dilakukan yaitu menyediakan alat berat.
“Mungkin kalau pemerintah bisa tempatkan satu buah excavator untuk membersihkan batu-batu, saya kira akan sangat membantu,” ucapnya.
Pengendara mobil single cabin ini mengaku, yang menjadi kendala di titik tersebut yaitu kerikil pantai, yang teksturnya sangat licin apabila dilalui ban mobil maupun sepeda motor.
“Batu yang dibawa air laut ini licin sekali, mobil ukuran kecil sangat kesulitan kalau mau lewat,” keluhnya.
Senada dikatakan Indra, salah satu pengendara truk yang kerap melintasi ruas jalan tersebut. Menurut dia, mobil berukuran besar pun terkadang harus bersusah payah melalui titik tersebut.
“Kami juga kesulitan kalau mobil dalam kondisi kosong muatan. Terkadang kami harus isi batu di dalam bak mobil, supaya mobil jadi berat dan bisa lolos dari kerikil-kerikil licin ini,” tandasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Pemerintah Daerah maupun DPRD belum memberikan tanggapan terhadap kondisi tersebut. (SM5)