MANOKWARI – Musyawarah Provinsi oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Papua Barat, menjadi titik tolak kepengurusan yang baru, guna menciptakan atlit pencak silat yang handal.
Mengusung tema Pencak Silat Sebagai Cabang Olah Raga Prestasi Yang Mempersatukan Budaya Indonesia, dibuka oleh Sekretaris Jenderal IPSI, Erisal Saniago, Sabtu (3/8) pukul 12.00 WIT.
Dari hasil pertimbangan dan koordinasi terhadap situasi yang terjadi di tubuh IPSI Papua Barat periode lama, dengan tegas Erisal menyebut kalau Musyawarah IPSI Provinsi Papua Barat saat ini dinyatakan sah dan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggara Rumah Tangga (AD/ART) organisasi. Meski diketahui telah terjadi kekosongan pada kepengurusan selama hampir 6 bulan ini.
“PB IPSI telah mengeluarkan SK, untuk masa periode kepengurusan tahun 2014-2018, dan terpilih pak Hermus Indouw. Setelah itu ada permohonan dari IPSI Papua Barat untuk perpanjangan kepengurusan, dan itu dibenarkan dalam AD-ART, maka diterbitkannya surat perpanjangan Nomor 22/05/2018, yang masa berlakunya hanya 6 bulan,” bebernya.
Sementara itu, Sekretaris Umum KONI Papua Barat, Jhoni Saiba, dalam arahannya mengatakan kalau pihaknya menyambut baik kegiatan musyawarah provinsi IPSI ini, sembari berharap adanya koordinasi yang sistematis dan terstruktur, soal hasil dalam musyawarah nanti.
Oleh karena itu, kepada pengurus perguruan dapat lebih maksimal guna melengkapi KONI Papua Barat, untuk mengharumkan nama daerah di kancah nasional.
“Sejauh ini kita sudah laksanakan TC, ada di Bandung, Jakarta, dan beberapa derah lain, karena Manokwari tidak punya tempat. Beberapa juga sudah ikut Pra PON dan sdh lolos. Dengan keterbatasan yang kami punya, mari kita saling melengkapi untuk membawa nama baik masing-masing daerah,” pesan Jhoni. (SM3)