MANOKWARI – Menyikapi isu yang beredar terkait aksi demo susulan yang rencananya, Senin 2 September, Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat, mulai meningkatkan pengamanan di sejumlah objek vital. Hal tersebut di ungkap Kabid Humas Polda Papua Barat, AKBP. Mathias Krey.
Dijelaskannya, saat ini yang menjadi atensi seluruh objek vital yang ada di wilayah hukum Polda Papua Barat. Hal tersebut dilakukan, untuk mengantisipasi insiden beberapa waktu lalu kembali terulang.
Dirinya mengaku personil Polisi saat ini hanya melakukan patroli rutin, bersama pihak TNI sebagaimana telah diinstruksikan oleh Panglima Kodam XVIII Kasuari.
“Belajar dari pengalaman kemarin, paling utama adalah kantor Gubernur, kemudian yang baru lagi Telkom, itu yang menjadi atensi kita. Saat ini belum kita duduki, tetapi kita terus patroli sampai pagi, baik dari Polres, Brimob dan juga TNI,” ujar AKBP. Mathias Krey, Sabtu (31/8).
Ditambahkannya, saat ini personil BKO disiagakan sebanyak 9 SSK Brimob. Sebelumnya ada 13 SSK, namun karena insiden di Diyai Provinsi Papua, Kamis 29 Agustus 2019, sehingga 4 SSK Brimob BKO di perbantukan untuk mengamankan konflik yang terjadi.
Dirinya memastikan, tidak menutup kemungkinan untuk 4 SSK yang dikirim ke Papua, kembali lagi ke Papua Barat, saat dibutuhkan.
“Jadi kita sebelumnya dibantu 13 SSK, pasca insiden tanggal 19 lalu. Tiba-tiba ada insiden lagi di Papua, maka 4 SSK kita kirimkan ke sana, tinggal 9 SSK. Tapi bisa juga mereka di tarik kembali ke sini,” tandas pria berpangkat dua melati di bahunya itu.
Pasca insiden tanggal 19 lalu, hingga minggu terakhir bulan Agustus ini, Kabid Humas Polda Papua Barat memastikan kalau situasi di kota Manokwari dan Papua Barat, masih terpantau normal.
” Ya seperti yang rekan-rekan lihat, semua aman terkendali,” tutupnya. (SM3)