Manokwari – Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dan seminar selama dalam rangka menyambut hari raya Paskah tahun 2024 telah berakhir pada Senin (19/3/2024) malam.
KKR dan seminar diselenggarakan oleh Badan Kerja Sama Antar Gereja (BKAG) Manokwari, DPD Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Papua Barat, dan Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Papua Barat dengan dukungan Pemkab Manokwari itu mengusung tema “Fire Restorration” atau api pemulihan.
KKR dan seminar selama dua hari itu diharapkan dapat memulihkan keluarga-keluarga Kristen, sehingga pada akhirnya dapat membawa perubahan bagi kota Manokwari.
Ketua DPD PWKI Papua Barat, Febelina Wondiwoy, yakin sesuai temanya api pemulihan terjadi pemulihan bagi setiap keluarga Kristen yang menghadiri KKR dan seminar. Dengan demikian, keluarga-keluarga tersebut menjadi berkat untuk membawa perubahan di kota Manokwari.
“Dari keluarga-keluarga ini bersama dengan pemimpin-pemimpin yang ada mereka berjalan bersama, sehingga ada kekuatan besar dan pergerakan bersama untuk mengubah Manokwari menjadi lebih baik dan masyarakat menjadi lebih sejahtera,” katanya.
Ketua BKAG Manokwari, Pendeta Hugo Warpur, yakin ada pesan Tuhan yang telah disampaikan melalui para pembicara. Karena itu, dia mengajak semua keluarga yang menghadiri KKR dan seminar sela dia itu untuk menangkap pesan Tuhan.
“Mari kita tangkap pesan Tuhan, tidak hanya di sini tetapi setelah keluar dari sini menjadi agen Tuhan untuk mengubah kota kita karena kota kita ada di tangan kita. Kita implementasikan kebenaran supaya kota kita terberkati,” katanya.
Pendeta Ijay Odja Yeremia menambahkan bahwa melalui KKR dan seminar tersebut terjadi pemulihan yang dimulai dari keluarga sebagai himpunan terkecil masyarakat dan terjadi pemulihan pada para pemimpin. Dengan demikian, pada tahun 2024 terjadi pemulihan di berbagai segi kehidupan.
“Dalam menyambut Paskah tahun 2024 kita melakukan ini supaya semua kita dipulihkan Tuhan, baik dari sisi politik, gereja, kepemerintahan, bisnis, hubungan antar-umat Tuhan, antar-gereja, antar-hamba Tuhan, antar-umat beragama, semuanya mengalami pemulihan. Dengan begitu, yang diharapkan Manokwari baru sebagai tempat tinggal bersama dipulihkan Tuhan,” tukasnya. (SM7)