MANOKWARI, – Bunda Literasi Kabupaten Manokwari menggelar lomba bercerita tingkat SD dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke-78 tahun 2023. Lomba itu diikuti oleh 28 siswa dari berbagai SD di Manokwari.
Bupati Manokwari, Hermus Indou, pun mengapresiasi lomba tersebut.
“Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Bunda Literasi, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpuskaan, serta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari, pimpinan sekolah, dewan juri, dan anak-anak sekalian yang berpartisipasi menyukseskan kegiatan hari ini,” ujarnya.
Hermus berharap lomba tersebut membangun pengalaman yang berharga bagi anak-anak serta menjadi modal bagi mereka untuk melangkah menjadi generasi produktif di masa depan.
“Yang paling penting bukan soal mau menguasai cerita secara baik, tapi bagaimana bisa tampil. Tampil berani di sini dulu, spiritnya, mentalnya bisa dibangun. Itu dulu yang kita kejar. Soal nanti cerita ada bagus atau ada yang kurang itu biasa. Tapi kita pastikan anak-anak harus bisa berani tampil walaupun belum menguasai materi dengan baik,” katanya.
Bunda Literasi Kabupaten Manokwari, Febelina Indou, mengatakan, membaca merupakan unsur penting pendidikan yang harus tetap dijaga dan ditingkatkan. Budaya gemar membaca dapat dilakukan melalui tiga jalur yaitu keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat.
“Bunda Literasi sebagai organisasi yang berkecimpung dalam hal literasi terus berupaya menumbuhkan minat baca anak dengan mengoptimalkan potensi yang ada melalui kegiatan-kegiatan literasi yang dikemas menarik demi menanamkan kegemaran baca bagi sisawa SD dan MI sekaligus untuk melestarikan budaya daerah,” katanya.
Menurut Febelina, melalui cerita rakyat akan menumbuhkan rasa kekaguman anak terhadap khazanah kekayaan budaya bangsa seperti lomba bercerita yang diselenggarakan ini. Karena itu, lomba bercerita digelar dengan tujuan menumbuhkembangkan minat dan kegemaran membaca pada anak-anak serta kecintaan terhadap karya budaya bangsa melalui berbagai bacaan atau buku, mengangkat dan mempopulerkan buku-buku cerita budaya daerah atau lokal yang mengandung nilai-nilai kehidupan yang baik serta membangun karakter bangsa.
Di samping itu, kata Febelina, lomba dilaksanakan juga untuk mencari bibit generasi muda di tingkat sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah yang dapat menjadi panutan dalam menjalankan kebiasaan gemar membaca.
“Peserta sebanyak 28 siswa dan siswi SD dan MI dengan materi lomba cerita rakyat yang mengandung nilai kepahlawanan,” tukasnya. (SM7)