MANOKWARI – Bantuan yang digulirkan pemerintah pusat kepada masyarakat, penerimanya ditentukan langsung oleh pemerintah pusat.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Manokwari, Mansur, menjelaskan Pemerintah Kabupaten Manokwari, tidak menentukan warga yang mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat, walaupun data penerima bantuan, berasal dari RT/RW yang telah sesuai dengan NIK dari Kependudukan dam Catatan Sipil (Dukcapil) kemudian dimasukkan pada Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – New Generation (SIKS-NG) lewat Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial (Pusdatin) Kementerian Sosial (Kemensos).
“Jadi untuk bantuan pemerintah pusat, kami dari Dinsos hanya siapkan data yang dari Kepala Kampung atau Lurah, setelah itu kita kirim ke pusat dan tunggu. proses validasi data ok, baru mereka sampaikan penerima bantuan, jadi prosesnya semua berada di pusat,” Ungkap Mansur, Kamis (12/8/2021).
Selanjutnya kata Mansur, masyarakat dapat melaporkan dirinya kepada pemerintah desa atau menjadi calon penerima bantuan.
“Jika masyarakat merasa layak untuk mendapatkan bantuan pemerintah, silakan datangi RT/RW untuk di daftar sebagai calon penerima bantuan,” katanya.
Lanjutnya lagi, jumlah penerima bantuan disesuaikan dengan kuota yang tersedia, namun demikian dalam proses pencairan ada yang belum merasakan bantuan.
“Jadi kuotanya terbatas tapi data yang masuk melebihi kuota, sehingga ada masyarakat yang dapat, namun ada juga yang todak memperoleh bantuan,” tandasnya.
Sebelumnya, pandemic Covid-19 ini sangat berdampak bagi kehidupan ekonomi masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah, sehingga pemerintah melakukan berbagai kebijakan seperti memberikan bantuan baik berupa sembako maupun uang tunai, namun kebijakan tersebut masih banyak dipertanyakan masyarakat karena sejak digulirkan, ada masyarakat yang belum merasakan bantuan tersebut.
Yultje T. Kawulur, salah seorang warga yang berdomisili di Kelurahan Wosi, Distrik Manokwari Barat RT/RW (I/VI) mengatakan, sejak adanya bantuan dari pemerintah pusat, belum pernah merasakan bantuan tersebut.
“Saya sebagai warga tentu bertanya-tanya, kenapa saya tidak pernah mendapat bantuan tersebut, padahal saya juga merasakan dampak dari Covid-19,” Ungkap Yultje T. Kawulur, Kamis (12/8/2021).
Bahkan kata Yultje, yang kesehariannya menjual berbagai jenis sembako, pernah mengajukan permohonan bantuan melalui Disperingdag Kabupaten Manokwari, namun tidak memperoleh bantuan yang diharapkan.
“Saya sudah pernah ajukan bantuan untuk tambah-tambah modal usaha, tapi saya tidak dapat,” akunya.
Yultje berharap, pemerintah dalam hal ini dinas terkait, dapat mengevaluasi data penerima bantuan sehingga penyalurannya tepat sasaran.
“Kami harap, pemerintah saat menyalurkan bantuan, benar-benar tepat sasaran dan datanya kalau bisa, perlu di evaluasi,” harapnya. (SM13)