WAISAI, RAJA AMPAT – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat menyelenggarakan Sertifikasi Pramuwisata di Kabupaten Raja Ampat dengan menggandengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pramindo Jakarta, yang dilaksanakan di aula pertemuan Dolphin Cottage, Kamis (16/12/2021).
Kegiatan yang dimaksudkan untuk terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) Pramuwisata ekowisata yang memiliki skill dan berdaya saing di kancah nasional dan global ini menargetkan SDM Pramuwisata Orang Asli Papua (OAP) yang tersertifikasi dan mendapatkan status kompeten sebanyak 1000 orang hingga tahun 2022 nanti, dimana telah dilakukan sebelumnya di Teluk Wondama dengan peserta 50, menhasilkan 37 pramuwisata kompeten dan Fakfak dari 50 peserta, menghasilkan 47 pramuwisata kompeten. Hal ini dijelaskan Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Disbudpar Papua Barat, Martha Rita Ullo dalam laporannya.
“Hal ini pun dikarenakan peningkatan kualitas SDM, khususnya tenaga profesi ke-pariwisata-an dilingkup Pemprov Papua Barat wajib disertifikasi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM pariwisata. Dan untuk Raja Ampat, kami targetkan 50 pramuwisata ini lulus dan kompeten semua,” jelas Martha Rita Ullo.
Hadir membacakan sambutan Gubernur provinsi Papua Barat, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Raja Ampat, Dr. M. Yusuf Salim M.Si menyampaikan bahwa pembangunan pariwisata di Provinsi Papua Barat bertujuan untuk memacu tingkat pendapatan ekonomi dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat baik skala lokal maupun regional, sehingga dalam konteks tersebut diperlukan sinergitas antara Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk menetapkan strategi perencanaan pembangunan kepariwisataan sesuai dengan potensi daya tarik wisata di masing-masing Kabupaten/Kota.
Lanjut Yusuf Salim, Kekayaan Alam Provinsi Papua Barat ini merupakan sumber daya pariwisata yang apabila dikelola secara bijaksana, diharapkan akan dapat memberikan perubahan kehidupan masyarakat ke arah yang lebih baik. Flora, fauna dan bentang alam di Papua Barat terbukti telah menjadi daya tarik wisata yang mampu menggerakkan wisatawan mancanegara dan nusantara untuk datang berkunjung. Sehingga hal ini perlu disikapi dan ditangani secara profesional agar dapat memberikan kepuasan kepada wisatawan dan tentunya diharapkan dapat meningkatkan jumlah dan lama kunjungannya.
“Salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas SDM pariwisata di Papua Barat adalah melalui pelatihan vokasi berbasis kerjasama dengan pihak industri pariwisata dan melalui pelatihan dan sertifikasi. Karena pembangunan pariwisata kedepan tidak pada jumlah, tapi pada kualitas SDM-nya, dalam hal ini adalah para pramuwisata. Sehingga kegiatan pelatihan dan uji kompetensi bagi pramuwisata ini diselenggarakan,”
Setelah sambutan, Sekda Raja Ampat bersama Kabid Peningkatan Kapasitas Disbudpar Provinsi Papua Barat menyematkan tanda peserta kepada perwakilan peserta yang diterima oleh perwakilan dari Kampung Waifoi dan Kampung Arborek. Kegiatan Sertifikasi Pramuwisata di Kabupaten Raja Ampat ini direncanakan selama dua hari, yakni dari tanggal 16 sampai 17 Desember 2021. (SM14)