Manokwari – Calon Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengakui Pemkab Manokwari melakukan peminjaman di Bank Papua. Namun peminjaman dengan sejumlah alasan.
“Kita melakukan pinjaman karena ada alasan. Pertama, APBD Kabupaten Manokwari tidak kapasitasnya tidak memadai untuk membiayai beberapa urusan penting di kabupaten Manokwari,” kata Hermus, saat berorasi dalam kampanye pasangan Hermus Indou-Mugiyono (HERO) di kampung Insifuri, kelurahan Amban, Rabu (16/10/2024).
“Termasuk operasional kantor. Hampir 40 OPD uangnya dibebankan kepada DAU tetapi DAU habis untuk bayar gaji pegawai.
Karena itu, mau tidak mau supaya lampu di OPD lampu tidak putus, kantor tidak tutup, TPP pegawai bisa dibayar, mau tidak mau kita harus pinjam uang ke Bank Papua. Dan pinjaman itu bukan saya yang gunakan dengan Kepala Bank Papua. Ini tuduhan yang tidak benar,” sambungnya.
Selain itu, lanjut Hermus, ada sejumlah proyek strategis yang dilaksanakan di kabupaten Manokwari. Ada proyek pengembangan Bandara Rendani, pembangunan Pasar Sanggeng, dan Ruang Terbuka Publik Borarsi.
“Bandara butuh uang untuk pembebasan lahan, pasar Sanggeng butuh uang untuk pembebasan lahannya, RTP butuh uang untuk pembebasan lahan. Uang dari mana, apakah kita ambil uang dari gaji pegawai, tidak. Kita pinjam uang supaya kapasitas APBD kita cukup untuk bisa menangani beberapa urusan dan program strategis di kabupaten Manokwari,” sebutnya.
Bila tidak meminjam dari Bank Papua, kata Hermus, maka proyek pengembangan bandara, pembangunan pasar Sanggeng, dan RTP Borarsi tidak jalan karena lahannya harus disiapkan oleh Pemkab Manokwari.
“Jadi tidak ada pinjaman yang digunakan Hermus Indou untuk memenuhi kepentingan pribadi dan Kepala Bank Papua. Bukan juga untuk belanja kebutuhan partai politik. Kita stop untuk bersaksi dusta,” tegasnya.
Menurut Hermus, dirinya berkampanye untuk menjadi pemimpin di atas tanah adatnya sendiri, namun diserang habis-habisan dan dihanxurkan.
“Saya cuma mau bilang jangan bodohi rakyat dengan banyak informasi yang tidak benar. Didik rakyat kita, jangan serang lawan sebagai salah satu program. Serang lawan itu bukan program. Tapi visi misi dan program yang ditawarkan kepada rakyat di Manokwari,” ujarnya.
Hermus menambahkan, menyerang lawan dan menjelek-jelekkan orang lain adalah ciri-ciri orang yang kalah.
“Pengalaman sudah terlihat. Prabowo diserang sampai habis tapi yang serang itu yang kalah to. Jadi tanda-tanda kekalahan sudah ada, jadi jangan ikut yang sana. Itu yang kalah, yang dia serang-serang orang, hancurkan orang sana-sini, jelek-jelekkan orang itu ciri-ciri dari orang yang kalah. Jadi mau ikut dia atau ikut kita di sini,” katanya.
Hermus lalu mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh isu negatif dan berita hoaks yang sengaja dihembuskan untuk mempengaruhi pilihan politik di Pilkada Manokwari. Hermus mengajak untuk tetap berkomitmen memilih pasangan HERO di Pilkada Manokwari.
“Ingat, tanggal 27 November ke TPS, jangan lupa HERO, pasangan nomor urut 2 karena nomor 2 adalah tujuan,” tukasnya. (SM7)Â