Wabup Himbau Umat Muslim di Manokwari, Tidak Terpancing Isu Murahan

Wakil Bupati Manokwari. (Foto:SM3)

MANOKWARI – Beredarnya pesan berantai tentang adanya intervensi bagi umat Islam di Kabupaten Manokwari untuk tidak diperbolehkan menggunakan jilbab, serta masjid tidak diperbolehkan mengumandangkan adzan, adalah informasi yang tidak benar alias hoax.

Wakil Bupati Manokwari, Drs. Edi Budoyo, menegaskan kepada seluruh umat muslim agar tidak terpancing dengan isu murahan tersebut.

Bacaan Lainnya

Meski Manokwari ditetapkan sebagai Kota Injil, dan adanya Peraturan Daerah tentang Kota Injil, tidak sedikitpun menyudutkan agama lain yang ada di Manokwari.

Karena jika hal itu terjadi, dirinya memastikan pihak yang akan menentangnya adalah Bupati dan Wakil Bupati sebagai pimpinan daerah.

“Tolong sampaikan kepada saudara kita yang umat muslim, di Manokwari tidak seperti yang disebarkan dalam pesan berantai itu. Manokwari sebagai kota injil dan Perda yang ada, tidak ada sama sekali bagian yang melarang wanita muslim untuk menggunakan jilbab dan masjid tidak kumandangkan adzan. Kalau ada, saya katakan yang pertama kali menentang adalah kami, Bupati dan Wakil Bupati,” tegas Drs. Edy Budoyo, Rabu (24/7).

Lanjut Wakil Bupati, mengingat informasi yang tidak benar ini telah beredar luas, maka di harapkan umat muslim di Manokwari tidak mempercayai informasi tersebut.

Karena jika lebih banyak orang yang terpengaruh dengan informasi tersebut, tentu akan memecah bela kerukunan dan toleransi umat beragama yang sudah terjalin di Kabupaten Manokwari, Kota Injil ini.

“Ini sudah menyebar, pada hal kita di Manokwari tenang-tenang saja. Ini sudah tidak bagus. Bahkan saya sendiri yang terima. Jika ada dari bapak ibu yang menerima pesan itu, tolong jelaskan kepada yang mengirim pesan, kalau Manokwari aman-aman saja. Karena kalau lebih ekstrim lagi, akan membuat kegaduhan,” harap Wabup.

Baca Juga:  Sesalkan Tindakan Oknum Pengurus Ormas di Kupang, Ini Langkah Rumah Besar Flobamora

Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari, dalam hal Bupati Demas Paulus Mandacan, dan Wakil Bupati Drs. Edi Budoyo, tetap menginginkan kehidupan beragama di Manokwari terus terjalin tanpa ada intervensi dari pihak yang tidak bertanggungjawab. (SM3)

Pos terkait