MANOKWARI – Sikapi insiden yang terjadi di Provinsi Papua dan Papua Barat, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menyatakan sikap, yang dituangkan dalam 10 point rekomendasi hasil dialog Pemuda Harmoni Kebangsaan di Manokwari, Sabtu (24/8).
10 point rekomendasi hasil dialog yang dibacakan Ketua DPD KNPI Papua Barat, Sius Dowansiba yakni mengutuk dengan keras perbuatan rasisme terhadap orang Papua.
Meminta kepada Kapolri untuk menegakan UU Nomor 40 Tahun 2018 tentang penghapusan diskriminasi, ras, dan etnis secara tegas dan transparan.
Menuntut jaminan keamanan kepada Presiden Joko Widodo terhadap seluruh mahasiswa Papua, meminta kepada Gubernur dan Bupati serta Wali Kota se-Papua dan Papua Barat untuk menjamin keamanan kepada seluruh masyarakat Nusantara di Papua dan Papua Barat.
Selain itu, meminta kepada Presiden Joko Widodo, untuk menarik seluruh personil BKO dari Papua dan Papua Barat, sekaligus menginstruksikan kepada Polda Papua Barat untuk membebaskan ketiga tersangka yang saat ini ditahan.
Rekomendasi lainnya yaitu, pihak Kepolisian harus mengusut tuntas oknum pembakaran bendera merah putih saat terjadinya kerusuhan di Manokwari, selain itu pemerintah harus menertibkan organisasi kemasyarakatan yang ilegal.
Dua point rekomendasi yang dinilai penting adalah, KNPI menuntut kepada Gubernur Jawa Timur dan Wali Kota Malang untuk meminta maaf kepada masyarakat Papua di Papua dan Papua Barat, serta pemerintah pusat dan pemerintah Jawa Timur untuk mengganti seluruh kerugian di Papua dan Papua Barat, yang disebabkan oleh aksi spontanitas massa.
Haris Pertama, Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) KNPI mengatakan, situasi saat ini menjadi tanggung jawab bersama, yang mana membantu pemerintah dalam menetralisir seluruh upaya yang akan mengganggu keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.
“Terhadap tindakan rasis yang terjadi di Malang dan Surabaya, DPP KNPI mengutuk keras. Kita meminta Kepolisian dan Panglima TNI, karena dalam sebuah video ada anggota TNI yang lakukan tindakan rasis. Jadi kita minta semua pelaku rasisme untuk di tangkap dan di hukum,” tegas ketua DPP KNPI.
Tanggapan senada juga dilontarkan karateker ketua DPD KNPI Jawa Timur. Yang mana, dengan nada tegas Gandung Rafiul meyerukan untuk tidak melihat permasalahan ini secara umum, melainkan insiden yang terjadi disebabkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Ini menjadi bahan evaluasi bagi kita semua dengan harmoni kebangsaan yang sudah berjalan baik, namun akhirnya hancur akibat ulah segelintir orang. Maka dari itu, saya mewakili pemuda Jawa Timur menyampaikan mohon maaf bagi seluruh masyarakat Papua. Kejadian kemarin itu adalah murni dilakukan oleh oknum, dan bukan semua warga Jawa Timur,” tandas Gandung Rafiul. (SM3)