MANOKWARI – Sebanyak 60 ribu stok Swab Polymerase Chain Reaction (PCR) tersedia di Rumah Sakit Umum (RSU) Provinsi Papua Barat yang dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Manokwari.
Direktur RSU Provinsi Papua Baraf, Dokter Arnoldus Tiniap mengatakan, sebelumnya ketersediaan swab PCR sempat menipis sehingga pelayanan PCR lebih diutamakan bagi pasien, namun dengan adanya bantuan dari Balai Litbang Kesehatan dan Badan Penanggulangan Nencana Daerah (BPBD) Papua Barat dapat melayani lebutuhan masyarakat.
Terkait dengan pelayanan PCR saat ini, diungkapkan Tiniap, pada saat masyarakat mendatangi RSU PB dengan tujuan untuk melakukan Swab PCR, petugas akan menanyakan tujuan dari perjalanan yang akan dilakukan, apabila terdapat tempat transit hingga diatas 3 jam, pihaknya akan memberikan Swab PCR, namun sebaliknya jika perjalanannya langsung, lebih disarankan untuk mengunakan rapid tes antigen.
“Kita berikan pelayanan Swab berdasarkan rute perjalanan, karena ada yang lakukan transit hingga 4 jam, atau lebih, sehingga ada juga yang sampai keluar bandara, sehingga kita sarankan untuk pakai Swab PCR, dengan menyertakan KTP serta persyaratan lainnya,” Ungkap Direktir RSU PB Arnoldus Tiniap, Selasa (28/9/2021).
Diakui Tiniap, sekira Juni 2021, ketersediaan Reagen PCR sempat menipis, sehingga palayanannya lebih diutamakan kepada pasien sedangkan untuk kebutuhan perjalanan tidak dilayani.
“Bahkan stok waktu itu, habis, sehingga tidak ada pelayanan untuk PCR,” katanya.
Namun kata Tiniap dari 60 ribu reagen PCR, sebanyak 5 ribu akan direlokasikan bagi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pasalnya mereka sangat membutuhkan.
“Kita juga ikut merelokasikan bagi NTT sebanyak 5 ribu reagen PCR, karena mereka juga sangat membutuhkan,” Tandasnya. (SM 14)