MANOKWARI – HUT Pekabaran Injil di Tanah Papua ke 166, pada Jumat (5/2/2021), berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Perayaan yang seharusnya diselenggarakan secara terpusat di Pulau Mansinam Manokwari dan dihadiri ribuan umat Kristen, terpaksa ditiadakan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Anggota DPR Papua Barat Adrianan Leonora Nalle mengatakan, kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pihak Sinode dan Klasis GKI Manokwari perlu ditegaskan kembali oleh pemerintah daerah berupa imbauan kepada pelaku usaha agar tidak melakukan aktivitas sementara waktu. Hal ini merupakan bentuk pemaknaan sekaligus penghargaan bagi umat yang merayakan HUT PI di gereja masing-masing.
“Tempat usaha macam toko dan bengkel ini buka seperti biasa. Tolonglah dilarang jangan buka dulu sementara waktu, hari ini HUT PI,” kata Adriana kepada awak media di Manokwari, Jumat siang.
Ia melanjutkan, segala aktivitas perkantoran pemerintah dan swasta telah dihentikan sesuai surat edaran kepala daerah. Kondisi ini pun sudah dilaksanakan sejak tahun-tahun sebelumnya.
“Ini waktunya umat Kristen berdiam diri di rumah, memaknai 166 tahun perjuangan dua misionaris mewartakan Injil di Tanah Papua,” ucap Adriana.
Dari hasil pemantauannya, Kota Manokwari sebagai Kota Injil justru mempertontonkan kondisi yang jauh dari harapan atas pemaknaan HUT PI di tengah masa pandemi Covid-19.
Imbauan terkait penghentian aktivitas sementara, sambung dia, mengajarkan kepada generasi muda sebagai generasi penerus bangsa agar patuh dan tetap menjaga keberlangsungan sejarah Pekabaran Injil dalam nuansa religi yang kental.
“Kota ini Kota Injil, semestinya semua warga mematuhi aturan itu dan memberikan contoh ke daerah lain,” tegas anggota Komisi V DPR Papua Barat ini.
Perlu diketahui, Pekabaran Injil di Tanah Papua berlangsung sejak 5 Februari 1855 melalui dua misionaris asal Jerman, yakni Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler di Pulau Mansinam, Manokwari. (SM)