Manokwari – Asosiasi Pemerintah Kabupaten Indonesia (Apkasi) melaksanakan sosialisasi program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah (BIE-D) dan peningkatan mutu SDM bagi Apkasi Wilayah Papua Barat di kantor Bupati Manokwari, Jumat (5/7/2024).
Koordinator Wilayah Apkasi Provinsi Papua Barat yang juga Bupati Manokwari, Hermus Indou, meminta agar pemerintah daerah di Papua Barat memanfaatkan program beasiswa tersebut untuk meningkatkan mutu SDM di kabupaten masing-masing.
Menurut Hermus, Apkasi memberikan kuota beasiswa reguler bagi lulusan SMA dan SMK di Papua Barat sebanyak 200 orang, beasiswa luar negeri yakni ke Cina dan Turki sebanyak 69 orang, dan beasiswa jalur RPL (rekognisi pembelajaran lampau) bagi ASN sebanyak 400 orang.
“Ini luar biasa untuk kita di provinsi Papua Barat dan ini menjadi sebuah kesempatan yang perlu kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ujar Hermus pada pembukaan sosialisasi tersebut.
Menurut Hermus, program Beasiswa Indonesia Emas merupakan inisiatif sekaligus kesempatan dari pemerintah untuk memberikan dukungan finansial kepada siswa berprestasi dari berbagai daerah termasuk di Papua Barat agar dapat melanjutkan pendidikan tinggi di dalam maupun luar negeri.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing global,” katanya.
Dewan Pembina Apkasi, Sokhiatulo Laoli, mengatakan untuk pelaksanaan program tersebut pada 8 Agustus 2023 Apkasi telah menandatangani MoU dengan 21 perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Apkasi juga telah bekerja sama dengan pemerintah Cina untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak dari seluruh daerah di Indonesia untuk berkuliah di negara tersebut yang semuanya ditanggung oleh pemerintah Cina.
“Kecuali tiket, paspor, dan makan minum. Sejak tahun 2023 kita sudah kirim 50 mahasiswa ke Cina dan tahun ini kita diberi kuota 225 mahasiswa lagi,” ujarnya.
Selain Cina, lanjut Laoli, mulai tahun ini Apkasi juga bekerja sama dengan Turki dan Mesir untuk mengirim mahasiswa ke dua negara itu.
Selain itu, kata Laoli, ada juga beasiswa jalur RPL bagi ASN khususnya guru dan tenaga kesehatan.
Untuk anggarannya, kata dia, disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
“Khusus program RPL bisa ditanggung bersama ASN bersangkutan, bisa juga oleh ASN itu sendiri,” tukasnya. (SM7)