MANOKWARI – Solidaritas Peduli Pencari Kerja (Pencaker) Kabupaten Manokwari Papua Barat menggelar aksi demo di Kantor Bupati, Sowi Gunung. Pendemo dalam aksinya menuntut Pemerintah Daerah membuka formasi baru hingga memperhatikan Nasib para Tenaga Honorer yang selama ini mengabdi.
Aksi yang di motori oleh Yosua Saroi, S.sos menitipkan sejumlah poin penting sebagai tuntutan agar Bupati Manokwari dan jajaranya dapat memperhatikan. Terutama nasib Generasi Orang Asli Papua dan Orang Non Papua yang lahir besar di Daerah ini.
Bupati Manokwari Hermus Indou didampingi Wakil Bupati, Edy Budoyo dan Sekretaris Daerah, Drg. Hendri Sembiring menerima para Pendemo di halaman apel Kantor Bupati, Senin (27/9/2021).
“Adik-adik dan semua yang hadir di siang ini, dalam kepemimpinan Hermus Indou dan Edy Budoyo atau HEBO akan berupaya untuk mengakomodir aspirasi yang diperjuangkan seluruh Masyarakat Manokwari, termasuk para Pencaker” kata Bupati Hermus Indou kepada para Pendemo di Kantor Bupati.
Hermus menambahkan, Ia bersama Edy Budoyo karena di pilih oleh Rakyat secara demokratis.
“Kami ada dipihak kalian. Kami akan tetap berjuang untuk semua aspirasi apapun” Seru Bupati yang disambut tepuk tangan para Pendemo.
Kemudian ditambahkan oleh Bupati, yang penting aspirasi yang disampaikan adalah positif, tidak berbau anarkis tetapi juga tidak mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI.
“Sepanjang aspirasi itu positif untuk membangun Daerah, Bapak Edy Budoyo dan Hermus Indou ada di garda terdepan untuk bapak ibu sekalian, atau adik-adik sekalian” tuturnya.
Bupati menyampaikan, pihaknya menyambut dengan baik penyampaian aspirasi Hari ini, Selaku Kepala Daerah menerima dan akan memperjuangkan.
“Kepada Pemerintah Provinsi juga Pemerintah pusat supaya segera formasi yang diharapkan adik-adik sekalian yaitu formasi 2019 dan 2020 segera dibuka” Desak Bupati saat menerima Aspirasi para Pendemo.
Dalam poin tuntutan para Pencaker yang dibacakan Yosua Saroi dihadapan Pimpinan Daerah Kabupaten Manokwari, pihaknya menyebutkan bahwa.
Indonesia sendiri merupakan negara dengan jumlah penduduk sangat besar dengan presentasi 270,6 juta jiwa. Jumlah penduduk tersebut setiap tahunnya terus meningkat membuat aktivitas masyarakatpun semakin tingg dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Dalam memenuhi kebutuhan mereka harus berlomba-lomba mencari lapangan pekerjaan dimana saja, dengan bermodalkan pengetahuan dan softskill yang dimiliki seseorang tentu membuat dirinya penuh percaya diri untuk mampu bersaing dalam menawarkan jasanya dalam suatu pekerjaan.
Namun, Penyediaan lapangan pekerjaan yang terbatas selama ini mengakibatkan jumlah pengganguran semakin tinggi tentu menjadi masalah serius yang terus terjadi diberbagai daerah di lndonesia, implikasinya presentase jumlah kemiskinan di Indonesia tak kunjung pernah menurun.
“Hal ini tentu membuat pemerintah dituntut untuk harus mampu berpikir kritis dalam menyelesaikan pengungguran demi meningkatkan perekonomi masyarakat Indonesia kedepannya.” Sebut Yosua dalam orasinya.
Lanjutnya kata Saroi, di Era kepeminpinan Presiden RI Ir. Jokowidodo saat ini berbagai kebijakan pemerintah terus dilakukan diberbagai sektor demi meningkatkan perekonomian negara.
Pembukaan lapangan pekerjaan perlahan-lahan mulai muncul dimana-mana, dengan membuka penerimaan d instansi pemeritahan, TNI/PORI. Dan di instansi pemeritahan, TNI/PORLI, perusahaan swasta, pekerja buruh, pemerintah tersebut diharapakan mampu menghadirkan perubahan yang dll.
Kebijakan pemerintah tersebut diharapakan signifikan kedepannya.
Semenjak pemberiakuan UU OTSus memberikan peluang selauas-luasnya bagi orang Papua untuk berkerja membangun nemberlakuan UU OTSUS tahun 2001 di Papua tentu pemerintah pusat (Indonesia) memberikan peluang kami meminta pada pemerintah Daerah kabupaten Manokwari untuk mengusulkan Formasi CPNS 2019/2020.
“Kami meminta pada pemerintah Daerah kabupaten Manokwari untuk mengusulkan Formasi CPNS sesuai kebutuhan daerah. “tegasnya. (SM)
