Astaga, Masih Ada Masyarakat Beranggapan Positif Covid-19 Harus Sakit

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Papua Barat, dr. Arnoldus Tiniap.

MANOKWARI – Upaya Gugus Tugas Covid-19 Papua Barat dan Kabupaten Manokwari membawa pasien positif Covid-19 ke rumah sakit, harus dipikirkan bersama untuk dicarikan solusi. Sebab, masih ada masyarakat beranggapan bahwa positif Covid-19 harus sakit.

“Ini perlu dipikirkan bersama, teman-teman di kabupaten, dari provinsi, untuk betul-betul menyosialisasikan, mengadvokasi, dan memberikan pemahaman kepada masyarakat. Sebab, masih ada juga masyarakat yang melihat bahwa kalau positif itu harus sakit. Jadi masyarakat melihat bahwa kalau dia positif dia harus sakit. Dia sakit dulu baru dibawa ke rumah sakit. Jadi kalau positif tanpa keluhan, tanpa gejala, mereka anggap itu tidak betul,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Papua Barat, dr. Arnoldus Tiniap, dalam jumpa pers melalui video conference, Kamis (21/5/2020).

Bacaan Lainnya

Masyarakat, katajya, tidak menyadari bahwa 80 persen lebih orang yang positif tidak memiliki gejala.

“Termasuk di Papua Barat. Kakau kita amati, kasus positif itu dari OTG, orang yang tidak ada keluhan sama sekali,” sebutnya.

Tiniap juga meminta media membantu menyosialisasikan hal itu kepada masyarakat.

“Oleh karena itu, teman-teman mungkin bisa bantu menyampikan bahwa memang kita merasa sehat-sehat saja, sehingga tidak perlu dikarantina atau ke rumah sakit. Tapi yang paling penting, kita harus memastikan bahwa kita tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain. Kalau kita berdiam, bertahan di rumah, di mana kita tidak melakukan protokol kesehatan dengan baik, berarti kita menjadi sumber penularan bagi orang lain. Sebab, kalau karantina di rumah, sulit terapkan itu dengan baik,” tandasnya. (SM7)

Baca Juga:  Ny. Febelina Indou Instruksikan Pengurus dan Kader PKK Dukung Pelaksanaan BIAN di Kabupaten Manokwari

Pos terkait