Beralasan Ada Hubungan dengan Otsus, Ada Asrama Mahasiswa di Manokwari Menolak Sensus Penduduk 2020

Kepala BPS Manokwari, Mustamir. (Foto:SM7)

MANOKWARI – Petugas sensus yang diturunkan BPS Manokwari untuk melaksanakan sensus mendapatkan penolakan di beberapa tempat. Selain kampung, penolakan terhadap petugas sensus juga dilakukan oleh asrama mahasiswa di Kabupaten Manokwari.

Kepala BPS Manokwari, Mustamir, menuturkan, ada 14 asrama di Kabupaten Manokwari menolak dilakukannya sensus. 14 asrama tersebut kebanyakan adalah asrama mahasiswa.

Bacaan Lainnya

Alasan penolakan, menurut Mustamir, ada keterkaitan dengan masalah Otonomi Khusus (Otsus) Jilid II. Pihaknya sudah membangun komunikasi dengan mereka tapi petugas belum diizinkan melakukan sensus.

“Ini sebenarnya miskomunikasi saja. Mereka berpikir bahwa sensus ada hubungan dengan Otsus Jilid II. Padahal ini sama sekali tidak ada hubungan dengan masalah Otsus. Ini murni sensus penduduk dan dilaksanakan di seluruh Indonesia, bukan hanya Papua,” ujar Mustamir di kantornya, Kamis (1/10/2020).

Menurut Mustamir, pihaknya telah mencari solusi dan melakukan pendekatan agar asrama-asrama tersebut bisa didata.

“Jadi kita ada cari solusi kira-kira melakukan pendekatan bagaimana supaya mereka juga didata karena Manokwari sangat rugi jika mereka tidak didata dalam sensus penduduk,” sebutnya.

Pihaknya, lanjut Mustamir, juga sudah melakukan pendekatan formal melalui kelurahan masing-masing. Selain itu, melakukan pendekatan melalui tokoh-tokohnya, namun sejauh ini belum ada titik terang.

“Tapi kita tetap akan upayakan. Kita fokus dulu di tempat lain yang barangkali memang harus dituntaskan supaya semua bisa selesai. Dan mudah-mudahan selesai tepat waktu,” ujarnya.

Selain di Kabupaten Manokwari, penolakan terhadap sensus pennduduk juga dialami petugas di Kabupaten Pegaf. Warga di beberapa kampung di Kabupaten Pegaf menolak sensus karena  ada  kekhawatiran terkait dengan pemilu.

Baca Juga:  Hadapi Banyak Kendala, Sensus Penduduk di Wilayah Kerja BPS Manokwari belum Mencapai 100 Persen

“Di Kabupaten Pegaf, misalnya, ada beberapa kampung menolak dilakukan sensus tapi itu sebenarnya ada miskoomunikasi karena katanya mereka khawatir ada hubungan dengan pemilu, masalah bantuan yang tidak ada hubungan dengan kita tapi itu juga persoalan,” pungkasnya. (SM7)

Pos terkait