KOTA SORONG, – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Sorong menyelenggarakan kegiatan High Level Meeting (HLM) TPID Kota Sorong pada Jumat (31/3/2023) di Gedung Drs. Ec. L. Jitmau, M.M., Komplek Perkantoran Pemkot Sorong.
Pelaksanaan HLM TPID dipimpin oleh Pj. Walikota Sorong, George Yarangga, A.Pi., M.M., yang dihadiri oleh perwakilan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kota Sorong, anggota TPID Kota Sorong, perwakilan pelaku usaha BUMN dan swasta yang terkait dengan pengendalian inflasi di Kota Sorong.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Roni Cahyadi, mengatakan bahwa Kegiatan HLM TPID tersebut menjadi upaya debottlenecking berbagai isu pengendalian inflasi dan aksi nyata menjalin komitmen. Serta rencana kegiatan bersama dalam mendukung extra effort pengendalian inflasi pangan dari sisi hulu-hilir sebagai dampak potensi tingginya tekanan inflasi IHK, gejolak inflasi kelompok pangan (volatile foods), dan kendala pasokan di Kota Sorong menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1444 Hijriah.
“Porsi ekonomi Kota Sorong menjadi yang tertinggi kedua di Papua Barat dan Papua Barat Daya yaitu sebesar 16%, namun demikian perlu dicermati karena pertumbuhan ekonomi Kota Sorong sebesar 1.88% atau peringkat 11 dibandingkan kabupaten lainnya di Papua Barat dan Papua Barat Daya,” katanya.
Dikatakan bahwa Pemulihan ekonomi Kota Sorong terus berlangsung dan mendorong konsumsi rumah tangga yang lebih tinggi. Secara historis, selama bulan puasa terdapat tren kenaikan harga komoditas cabai rawit dan cabai merah.
Baca Juga: BI Papua Barat Siapkan Rp 435 M Uang Kartal, SERAMBI 2023 Resmi Dimulai
“Sedangkan menjelang HBKN Idul Fitri di Kota Sorong, memicu kenaikan harga beberapa komoditas inflasi pangan antara lain daging ayam ras, telur ayam, bawang merah, bawang putih, minyak goreng dan gula pasir serta kenaikan harga tiket angkutan udara namun tetap pada ketentuan tarif bawah atas,” jelasnya.
Lanjutnya, Fluktuasi harga ikan masih menjadi faktor andil penyumbang inflasi yang cukup tinggi. Melihat tren inflasi Kota Sorong pada période HBKN Idul Fitri di 4 tahun terakhir, beberapa komoditas yang perlu menjadi perhatian yaitu angkutan udara, ikan laut, bawang merah, tomat, telur ayam ras dan sawi/kangkung.
“Pada Februari 2023, inflasi Kota Sorong secara bulanan mengalami deflasi sebesar -0.24% (mtm). Namun secara tahunan mengalami inflasi sebesar 4.34% (yoy). Di tingkat Sulampua, inflasi IHK tahunan Kota Sorong merupakan terendah ke-2 di Sulampua setelah Kabupaten Merauke. Sementara itu di tingkat nasional, inflasi tahunan Kota Sorong merupakan terendah ke-5 dari total 90 kota IHK,” ungkapnya.
Baca Juga: Terjadi Gempa di Barat Laut Sarmi Papua Berkekuatan Magnitudo 3.8
Kemudian, kata Roni bahwa Top 5 andil komoditas inflasi tahunan (yoy) Kota Sorong yaitu angkutan udara, bensin, angkutan dalam kota, ikan kembung dan bawang merah, sedangkan top 5 andil komoditas inflasi bulanannya (mtm) yaitu rokok kretek filter, ikan mumar, ikan teri, kangkung, dan ikan kembung.
“HLM TPID Kota Sorong merupakan sebuah decisive action dalam mengendalikan inflasi khususnya pada kelompok inflasi volatile food dan core inflation,” pungkasnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Sorong, George Yarangga, A.Pi, MM menyampaikan bahwa TPID Kota Sorong akan memperkuat langkah-langkah pengendalian inflasi yang mengacu pada menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
“Ketersediaan Pasokan yaitu Penguatan Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk meningkatkan efektivitas pasokan melalui Program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Kota Sorong bersama KPw BI lain di daerah Sulampua,” katanya.
Selain itu, Pj. Wali Kota Sorong, George mengimbau anggota TPID Kota Sorong untuk dapat menyiapkan infrastruktur pendukung kebijakan yaitu penguatan data dan informasi melalui penyusunan Neraca Pangan Daerah yang up to date, mapping periode panen hortikultura daerah sentra (volume, lokasi dan waktu), mapping distributor utama/pedagang besar komoditas pangan strategis dan optimalisasi pemanfaatan data harga dan ketahanan stok.
”Ke depannya, sinergi dan koordinasi juga perlu untuk terus dijalankan dengan baik, agar semua upaya pengendalian inflasi di Kota Sorong sesuai apa yang diharapkan yaitu inflasi yang terjaga untuk kesejahteraan masyarakat Kota Sorong,” pungkasnya.(*)